Kamis, 16 Desember 2021

Ibu anak dua

 Haloo...

long time no see duhai halaman blogku. saat ini sudah desember 2021, dimana sudah akhir tahun. Satu tahun lebih sudah rehat sejenak nulis blog, bukan diniatkan untuk rehat, namun memang waktunya selalu tidak tepat untuk menulis. Saat mood menulisnya baik, device nya tidak memungkinkan. Atau misal device nya available, moodnya baik untuk menulis, eh waktu untuk nulisnya tidak ada. Seperti tulisan kali ini, harus terhenti 1 hari untuk melanjutkan kembali karena tetiba waktunya tidak memungkinkan untuk menulis.

Eniwei, saat ini bocahku sudah bertambah satu. tanggal 19 Oktober 2021, MasyaAllah Alhamdulillah resmi jadi ibu dua anak, apa anak tiga? hhee... Elana sudah punya adik. Laki-laki dengan berat 3,3kg dan panjang 51cm yang kuberi nama Eiji Maulidil Muaffa. EMM. :D apa arti namanya? 

  • Eiji artinya anak kedua laki-laki, makmur, mulia.
  • Maulidil artinya lahir bertepatan dengan maulid nabi, tanggal lahir Nabi Muhammad SAW (masyaAllah). didoakan semoga dapat meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW
  • Muaffa artinya sehat dan selamat. 
Semoga doa-doa dalam namanya benar-benar terkabul.aamin

Saat ini Eiji sudah hampir berumur 2bulan, kurang 2 hari saat tulisan ini dibuat. Saat Eiji datang pertama kali ke rumah Elana bereaksi semestinya, iri. Itu hal yang sangat wajar, apalagi sebelum adiknya lahir dia cukup dekat denganku. Saat lahir otomatis harus berbagi segala-galanya dengan adiknya, mau menunggu, tidak selalu di prioritaskan. Jadi saat pertama kali datang, ibunnya tidak boleh menyusui adiknya, saat adiknya digendong diminta untuk diletakkan dan menggendong dia, walaupun adiknya nangis, dia tidak perduli. Namun saat ini berangsur-angsur lebih menyesuaikan, walau belum sepenuhnya mengerti, yah dia baru berumur 3 tahun. 

Aku bukan orangtua yang sempurna (dan ku yakin tidak ada yang sempurna) namun aku dan suami berbuat sebaik mungkin yang kami bisa untuk tetap membuat Elana merasa spesial, tetap disayangi walau ada adik. awal-awal kamipun bingung, tapi berjalannya waktu kami belajar juga bagaimana menyeimbangkan. Orangtua ku juga ikut membantu, saat suami pergi bekerja, maka mereka yang menjadi support system terbesarku di rumah. Mereka yang akan bergantian mengajak Eiji atau Elana untuk main, sehingga salah satu tidak merasa tersingkirkan. Aku bersyukur untuk itu.

Selasa, 01 Juni 2021

Ketika 2020 tidak ada dalam catatan

Waow, melihat history blog ternyata tahun 2020 kemarin full tidak update apa-apa. Tahun 2020 tahun yang mem-WOW-kan lah bagi banyak orang. Berasa tahun 2020 cuma Januari, Februari, Pandemi dan Desember 2020😱 

Awal tahun 2020 sekitar Februari mulai ada virus yang akhirnya diberi nama covid-19 dari kota Wuhan, China. Kemudian virus menyebar ke berbagai belahan dunia hingga ke Indonesia di bulan Maret 2020 ditemukannya kasus covid pertama di Indonesia. Hingga saat ini tahun 2021, sudah 1 tahun lebih, covid masih menjadi bagian dari hidup manusia. Virus ini menular melalui udara saat berbicara bersin dll. Jadi dengan mudah menular dari 1 orang ke orang yang lain. Oleh karena itu ada sebutan New Normal saat ini. Dimana satu dan yang lain harus menjaga jarak, memakai masker, menghindari keramaian atau dilarang untuk berkumpul, sering mencuci tangan/memakai hand sanitizer/menjaga kebersihan, dll. 

Banyak perusahaan yang membuat pekerjanya bekerja dari rumah atau sebutannya Working From Home (WFH), semua komunikasi via video call, baik pribadi maupun meeting. Bahkan banyak usaha yang akhirnya gulung tikar dan benar-benar "merumahkan" pekerjanya tanpa batasan waktu yang pasti, dikarenakan usaha mereka mengalami penurunan omset bahkan merugi.

Ya, Covid -19 Sudah menjadi pandemi bagi dunia, telah menelan banyak korban dari seluruh dunia. Covid-19 banyak merubah dunia dan isinya. Jalan-jalan terlihat lenggang, bahkan sepi. Tempat rekreasi sampai tempat ibadah tutup. Keluarga yang jarang bertemu dirumah, mulai dipertemukan lebih sering di rumah, karena orangtua pekerja, banyak yang bekerja dari rumah. Anak-anak yang bersekolah pun diminta untuk bersekolah dari rumah dengan pengajaran via online.

Namun bukan manusia namanya jika tidak berkembang. Vaksin covid-19 mulai diteliti dan dibuat, secepat mungkin harus bisa digunakan, tentunya dengan perhitungan yang sebaik-baiknya. Tahun 2021 sudah mulai banyak yang divaksin, memang yang diprioritaskan yang berada di garda depan, tenaga kesehatan yang sudah sangat berkorban banyak. kemudian para pengajar, asn, lansia, ya dan nantinya akan ke semua aspek masyarakat. Bahkan busui pun sudah bisa divaksin saat ini. Namun protokol kesehatan masih tetap harus dijalankan, karena yang telah di vaksin pun masih bisa terjangkit, namun tidak separah jika tidak divaksin sama sekali.

Semoga kedepannya lekas hilang covid-19 dari muka bumi, dan dunia kembali sehat.

Kamis, 06 Mei 2021

Ketika Elana 8 bulan

Seiring bertambahnya usia Elana (sekarang 8bulan) bertambah juga pengalaman baru ku sebagai seorang ibu. Aku percaya selama kita tetap belajar dan memperbaiki kualitas diri, semakin baik kedepannya. Belajar dari setiap kesalahan yang pernah di perbuat, berguru dan bertanya kepada yang sudah melewati dan tetap percaya kepada insting yang dimiliki.

Elana sudah mulai makan sejak usia 6bulan. Alhamdulillah asi eksklusif terpenuhi, tanpa campuran apapun selama 6bulan. Salah satu hak wajibnya telah kuberikan pada elana. Tinggal sisa 1.5tahun lagi. Alhamdulillah sampai dia mpasi saat ini belum ada tambahan susu formula yang masuk ke badannya(lumayan lebih irit😂) . Mpasi instan yang pernah bertamu pada awal-awal mpasi, karena waktu elana mulai mpasi, kami sekeluarga sedang mudik. Begitupun jika kami mesti pergi keluar rumah bertepatan dengan jadwal makannya, maka aku akan memberikannya mpasi instan.

Banyak yang kontra tentang mpasi instan. Tidak apa-apa. Masing-masing punya pilihan untuk anaknya (tidak perlu saling menghakimi).  Aku memberikan mpasi instan agar lebih memudahkan saat bepergian. toh sudah melewati proses pembuatan yang membuatnya bisa dimakan untuk bayi. Mpasi terfortifikasi. Kalau dirumah ya tetap masak. Alhamdulillah walau terkadang makan yang instan, Elana tetap mau makan yang dimasakkan untuknya.

Kegiatan makan pun memang tidak semulus omongan orang-orang yang anaknya mudah sekali makan. Sampai saat ini yang aku tahu Elana dan aku masih sama-sama belajar dalam tahap pemberian makan. Sampai saat ini yang aku lihat (dan aku catat) tidak ada satupun makanan yang dia tidak suka (semoga selalu begitu sampai kedepannya) hanya saja pemberian makannya memang ada disaat-saat tertentu yang dia lebih lahap. Misal saat sarapan, sampai saat ini aku belum menemukan waktu yang pas agar dia lahap saat sarapan. Masih perlu bujukan agar menghabiskan makanan di waktu yang telah ditentukan (30 menit). Untuk makan siang dia lebih minat, walau terkadang saat belum semuanya habis dia sudah merasa kenyang dan tidak mau membuka mulut lagi(padahal porsi selalu sama). Sedangkan untuk makan malam Elana lebih bersemangat dan lahap saat makan.

Observasi seperti ini butuh waktu, belum lagi bahan makanan yang begitu banyaknya untuk dicobakan kepada Elana. Agar Ia merasakan banyak rasa.