Ada seorang teman yang dulunya teman satu kampus meninggal dunia. Meninggalnya sore hari. Bukan karena sakit, bukan juga karena kecelakaan. Dari berita yang aku baca, setelah makan Almh merasa mengantuk dan tertidur. Sekitar jam setengah 4 sore, saat dibangunkan untuk solat Ashar, wajahnya sudah membiru dan langsung dibawa ke RS, namun sudah tidak tertolong. Asumsi Almh meninggal dalam tidurnya. Itulah berita yang tersebar di medsos teman-teman kampus yang datang melayat ke rumah duka. Pada siang harinya Almh masih update di medsosnya, hanya hitungan jam, Almh sudah bertemu Sang Maha Pencipta.
Kematian adalah misteri yang takkan pernah terpecahkan oleh siapapun yang belum pernah melewatinya. Sebagai muslim, aku percaya kematian hanyalah jalan menuju keabadian, maksudnya kehidupan sesungguhnya, dimana adanya waktu dibangkitkan, dan adanya surga serta neraka. sedangkan kehidupan di dunia ini hanyalah kehidupan fana, cuma mampir sebentar, namun cuma mampir sebentar inilah yang akan menentukan kehidupan abadi setelahnya. Sama seperti saat sekolah, kehidupan ini hanyalah ujiannya, dimana jika nilainya baik, maka kita akan lulus. Sebaliknya, jika nilainya buruk, maka kita tidak lulus. Begitupun jika kita meninggal segala kebaikan diganjar oleh surga, dan segala keburukan akan diganjar oleh neraka, sekecil apapun yang dilakukan bahkan jika sekecil biji zarrah.
Namun bedanya, saat sekolah tidak lulus, kita dapat kembali bersekolah untuk belajar lebih giat lagi untuk lulus. Sedangkan saat kita meninggal, tak ada kembali kedunia untuk berbuat baik lagi agar amal ibadah lebih meningkat, kecuali atas seizin Allah SWT. Dan memang pada akhirnya ada yang ingin kembali ke dunia untuk memperbaiki kesalahannya. Sesuai dengan ayat Al-Quran di surat As-Sajdah ayat 12 : Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang
berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata),
“Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah
kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami
adalah orang-orang yakin"
Oleh karena itu, "Beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok" .
Usia memang hanya Allah SWT yang tahu, tidak hanya orang tua saja yang bisa meninggal, bahkan bayi yang baru lahirpun bisa, seperti Alm.Banu. Aku sebagai manusia yang masih hidup dan masih diberikan kesempatan untuk berbuat baik, seharusnya mulai sadar untuk meningkatkan ibadah, melakukan banyak kebaikan, dan mengurangi bahkan menghilangkan hal-hal buruk yang masih sering dilakukan, dipikirkan, ataupun di ucapkan. Moment-moment ini yang membuat aku sadar bahwa Allah SWT masih sayang padaku dengan cara mengingatkan seperti ini. Semoga kedepannya Aku dapat menjadi insan yang lebih baik lagi.amin.