Rabu, 20 April 2016

Macaroni Schotel

Taraaaaa.... penampakan macaroni schotel-ku...
Semua bahan untuk bikin Macaroni Schotel sudah ada dari kapan tahu di kulkas, tapi yang harus disiapkan untuk bikin MS pertama kali adalah niatnya. Karena tanpa niat, bahan untuk bikin MS gak akan kemana-mana, alias tetap menetap di kulkas tanpa tersentuh >,<

Okeh, silahkan niatnya dulu yang disiapkan... kalau sudah, dibawah ini merupakan bahan lain dan cara bikinnya :

Bahan :
- Macaroni
- Susu 250 ml
- Keju (sesuai selera)
- Daging (aku pakai daging burger ^^)
- Telor 3 butir
- Bawang bombay 1 buah
- Garam
- Lada hitam
- Margarine

Cara membuat :
- Rebus macaroni sampai empuk, tapi jangan terlalu lembek, tiriskan.
- Tumis bawang bombay dan daging yang sudah dipotong-potong, tiriskan.
- Tuang susu di wadah, campurkan keju yang telah diparut.
- Lalu campurkan telur, aduk lagiii.
- Masukkan tumisan bawang bombay, daging dan Macaroni, dalam wadah campuran susu.
- Tambahkan garam sesuai selera, aduk rata.
- Siapkan loyang yang ingin digunakan (jangan lupa di olesi margarine dulu biar nggak lengket), tuang adonan.
- Tambahkan lada hitam dan keju diatasnya.
- Panggang dalam suhu 180 dc selama kurleb setengah jam.

Untuk lebih mudah bisa lihat vid dibawah ini, aku nyontek dari dia. karena menurut ku, masak tv bikinnya nggak ribet, hehehe

Minggu, 17 April 2016

Kematian.

Ada seorang teman yang dulunya teman satu kampus meninggal dunia. Meninggalnya sore hari. Bukan karena sakit, bukan juga karena kecelakaan. Dari berita yang aku baca, setelah makan Almh merasa mengantuk dan tertidur. Sekitar jam setengah 4 sore, saat dibangunkan untuk solat Ashar, wajahnya sudah membiru dan langsung dibawa ke RS, namun sudah tidak tertolong. Asumsi Almh meninggal dalam tidurnya. Itulah berita yang tersebar di medsos teman-teman kampus yang datang melayat ke rumah duka. Pada siang harinya Almh masih update di medsosnya, hanya hitungan jam, Almh sudah bertemu Sang Maha Pencipta. 

Kematian adalah misteri yang takkan pernah terpecahkan oleh siapapun yang belum pernah melewatinya. Sebagai muslim, aku percaya kematian hanyalah jalan menuju keabadian, maksudnya kehidupan sesungguhnya, dimana adanya waktu dibangkitkan, dan adanya surga serta neraka. sedangkan kehidupan di dunia ini hanyalah kehidupan fana, cuma mampir sebentar, namun cuma mampir sebentar inilah yang akan menentukan kehidupan abadi setelahnya. Sama seperti saat sekolah, kehidupan ini hanyalah ujiannya, dimana jika nilainya baik, maka kita akan lulus. Sebaliknya, jika nilainya buruk, maka kita tidak lulus. Begitupun jika kita meninggal segala kebaikan diganjar oleh surga, dan segala keburukan akan diganjar oleh neraka, sekecil apapun yang dilakukan bahkan jika sekecil biji zarrah. 

Namun bedanya, saat sekolah tidak lulus, kita dapat kembali bersekolah untuk belajar lebih giat lagi untuk lulus. Sedangkan saat kita meninggal, tak ada kembali kedunia untuk berbuat baik lagi agar amal ibadah lebih meningkat, kecuali atas seizin Allah SWT. Dan memang pada akhirnya ada yang ingin kembali ke dunia untuk memperbaiki kesalahannya. Sesuai dengan ayat Al-Quran di surat As-Sajdah ayat 12 : Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata), “Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin"

Oleh karena itu, "Beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok" .

Usia memang hanya Allah SWT yang tahu, tidak hanya orang tua saja yang bisa meninggal, bahkan bayi yang baru lahirpun bisa, seperti Alm.Banu. Aku sebagai manusia yang masih hidup dan masih diberikan kesempatan untuk berbuat baik, seharusnya mulai sadar untuk meningkatkan ibadah, melakukan banyak kebaikan, dan mengurangi bahkan menghilangkan hal-hal buruk yang masih sering dilakukan, dipikirkan, ataupun di ucapkan. Moment-moment ini yang membuat aku sadar bahwa Allah SWT masih sayang padaku dengan cara mengingatkan seperti ini. Semoga kedepannya Aku dapat menjadi insan yang lebih baik lagi.amin.

Sabtu, 02 April 2016

Bukit Tranggulasih - Banyumas

Tranggulasih
Seharusnya postingan ini diselesaikan lebih dahulu dibanding dua postingan sebelumnya, karena memang ini yang dialami duluan. Tapi saat ada yang bilang "ini harus dilakukan" entah mengapa justru diri ini malah menolak untuk mengikuti keinginan orang lain. Padahal itu adalah masukan yang patut untuk dipertimbangkan. Terlalu sombongkah diri ini, terlalu tinggikah ego itu. Yang pasti saat sudah tidak ada yang memberitahu, maka baru tergeraklah diri ini untuk melakukannya. Sudah sering kali akhirnya menyesal karena terlalu lama meninggikan ego, namun manusia mengapa tak pernah belajar.

Eniwei, langsung aja deh daripada banyak cas cis cus tak jelas ^^, jadi waktu kemarin sempat mudik ke Purwokerto, di pagi hari terakhir kami (bersama suami dan ipar) melanglang buana mencari pemandangan mata yang tak kami dapatkan jika pulang ke depok. Maka ditentukanlah ke Bukit Tranggulasih. Tapi sayang disayang, karena aku buta jalan, ya ikut aja kemana arah motor melaju yang dilaju oleh adek ipar yang sudah pernah kesana. Sempat sekali salah membelok hingga akhirnya mesti tanya ke orang arah sebenarnya (Mungkin web ini bisa membantu http://kasamago.com/bukit-tranggulasih-wahana-surgawi-untuk-menikmati-sunrise/). Setelah melewati jalan kecil (jalan hanya cukup satu mobil dan motor) berkelok kelok dan menanjak yang cukup bikin kendaraan ngos-ngosan, sampailah di tempat wisata bukit Tranggulasih. 

Bersama Aa Inu hihihi...
Si cantik, salah satu dede ipar

Salah satu landscape
Untuk biaya nya, selain biaya ngemil alias jajan, ada bayar parkir motor Rp.3000, karena nggak bawa mobil, nggak tahu berapa kalau parkir mobil, by googling parkir mobil Rp.10.000. Setelah kendaraannya istirahat dari ngos-ngosan mengantar si pengendara sampai parkiran yang dituju, sekarang gantian si pengendara yang ngos-ngosan naik ke atas bukit hahaha... Perjalanan naiknya sebenarnya tidak sulit, karena sudah ada tangga yang disediakan walau tidak rapi. Tapi jika kalian kurang olah raga, hal ini bisa bikin bulir bulir keringat langsung keluar. Tapi tenang, sampai diatas bulir keringat akan hilang karena semilirnya angin yang berhembus dan banyaknya warung jajanan yang buka (bisa ngaso, sambil ngemil!). Sayangnya saat kemarin kesana siang bolong. Jadi selain angin semilir, panas matahari juga menjilat-jilat kulit ini. Sungguh exotic hasil dari jilatan sinar matahari di kulitku. Sampai setelah pulang dari purwokerto dan bertemu dengan seorang teman, kata yang dia ucapkan adalah "kok lo iteman ya, abis dari purwokerto"..... come on man, disana saking ademnya angin semilir, lo jadi gak inget kalau matahari masih bersinar. hah! 

with luv of my life
Mini Me! diantara suami and dedek ipars
Salah satu spot di bukit berbayar
Disana ada beberapa bukit, bukit yang kami kunjungi meminta kami untuk membayar saat masuk, sekitar Rp.3000 /orang. Kelihatannya sih cukup menarik bukit ini (spot untuk fotonya :p) dibanding yang lainnya. Tapi pemandangannya dari bukit yang mana saja, MasyaAllah, pasti indah! Karena sekeliling bukit itu sendiri ruarrr biasa landscapenya! Karena nggak cuma pemandangan alam seperti gunung dan hutan yang dilihat, bahkan kota purwokerto pun terlihat dari bukit ini. Dengar-dengar, bukit ini memang dituju untuk mengejar sunrise and sunset, tapi mesti dari pagi buta kesana kalau mau lihat sunrise. Agak nggak ngebayang, lewat jalanannya saat pagi buta, pasti seru! Bukit ini juga biasa untuk tempat camping.

Ternyata nggak cuma Baturaden yang bisa dinikmati disana, masih banyak pesona keindahan alam yang diciptakan Sang Pencipta. MasyaAllah...

Brownies Coklat

Sudah dari kapan tahu niat bikin brownies, dimana bahan-bahannya pun sudah di beli. Tapi baru tadi siang terlaksana untuk bikin. Dapat resep brownies ini dari seorang teman kantor lama. Dia pasang dp BBM brownies nya yang baru selesai dibuat. Iseng tanya resep, dan ternyata tidak sulit.

Bahan :
150 gr Tepung terigu (diayak)
3 Butir Telur
150 gr Gula halus
200 gr Dcc (dark cooking chocolate)
150 gr Margarine

Cara membuat :
- Cairkan dcc dan margarine dengan cara di tim, diaduk jadi satu.
Baru kali ini coba untuk "tim" (karena biasanya ada nyokap yang bantuin segalanya), siapa tahu ada yang belum pernah coba, tim itu meletakkan benda yang akan di cairkan didalam wadah kering, kemudian meletakkan wadah tersebut ke dalam panci yang telah diberi air (ukuran air setengah wadah, jangan sampai air masuk ke dalam wadah) kemudian dipanaskan diatas kompor. Jangan lupa potong terlebih dahulu dcc menjadi bagian yang kecil agar lebih cepat leleh
- Jika sudah leleh, angkat wadah, tunggu sesaat agar tidak terlalu panas
- Masukkan gula halus secara perlahan sembari diaduk (bisa menggunakan tangan, atau mixer jika tidak ingin pegal)
- Masukkan telur satu persatu sembari diaduk (tidak perlu sampai mengembang, yang penting sudah rata)
- Masukkan tepung yang sudah diayak, dan aduk rata 
- Masukkan ke dalam cetakan yang diinginkan
- Oven dengan suhu 150 derajat C, selama 45menit atau sampai matang

Sudah kucoba, tapi bagian dalam masih setengah matang, jadi bagian dalam masih ada lelehan coklatnya hehe..., mungkin bisa ditambah lebih lama untuk waktu memanggangnya. Tapi jangan lupa untuk tetap diawasi saat memanggang, agar jangan sampai gosong.

Senangnya adalah selama hidup paling tidak sudah pernah mencoba untuk membuat brownies ^^,)v Walau bentuk terlihat tidak meyakinkan hihihi... but worth it untuk dicoba lho...