Sabtu, 18 Februari 2017

Kakak rusa


Di suatu siang yang sangat cerah, Ibu rusa sedang duduk bersama kakak rusa dan adik rusa. Mereka saling bercanda. Tidak lama kemudian Ibu rusa akan pergi berbelanja ke pasar.

“Kakak rusa, kamu jaga adik ya, ibu akan belanja ke pasar” kata Ibu rusa kepada kakak rusa.

“Baik ibu, akan aku jaga adik sampai ibu kembali dari pasar” kata kakak rusa

Maka ibu rusa pun pergi ke pasar. Kakak rusa dan adik rusa sedang duduk di depan sarang mereka. Tidak lama lewatlah domba.

pic sc : google, combine by me

“Hei domba, mau kemana kamu?” sapa kakak rusa kepada domba.

“Aku mau bermain dengan kerbau, ayo ikut kakak rusa” jawab domba

“Tidak domba, aku sedang menjaga adikku. Ibuku sedang ke pasar” kata kakak rusa

“Sebentar saja kakak rusa. Adikmu takkan hilang jika ada di sarangnya” kata domba kepada kakak rusa

“Bagaimana ya domba, aku sebenarnya juga ingin ikut main, tapi…” kata kakak rusa bimbang

“Kita akan bermain sebentar saja, kamu juga sudah pulang sebelum ibumu pulang” bujuk domba

“Baiklah domba, aku ikut kamu, tapi aku hanya bermain sebentar saja, aku akan mengajak adikku masuk kerumah dulu” kata kakak rusa

Kemudian kakak rusa mengajak adik rusa yang masih kecil masuk ke dalam rumah. Ia berpesan pada adiknya untuk tidak meninggalkan rumah. Dan tidak membuka pintu jika bukan ibunya atau kakaknya yang mengetuk pintu. Setelahnya kakak rusa pergi bersama domba ke rumah kerbau untuk bermain.

Saat sedang bermain bersama kerbau dan domba, hujan pun turun. Mereka masuk ke sarang kerbau untuk meneduh. Hujan yang turun semakin lama semakin deras, kakak rusa mulai khawatir dengan adiknya.

“Domba, kerbau, aku akan pulang ke rumah. Aku khawatir dengan adikku” kata kakak rusa

“Tunggu dulu kakak rusa, hujannya sedang deras sekali, kamu bisa sakit nanti” kata kerbau

“Benar kakak rusa, hutan pun sangat licin jika sedang hujan” kata domba

Maka kakak rusa pun mengurungkan niatnya untuk pulang ke rumah dan menunggu hingga hujan mereda. Setelah hujan sudah mulai mereda, kakak rusa bergegas pulang kerumah. Ia terkejut melihat sarang rusa tergenang air yang cukup tinggi, dan adiknya tidak ada di sarang.
 
pic sc : google, combine by me

Ia mencari ke sarang hewan lainnya dan menanyakan apakah mereka melihat adiknya. Tidak ada yang melihat adiknya. Tidak lama kemudian datanglah pak jerapah.

“Kakak rusa, adikmu sudah ditemukan, adikmu terbawa air hingga masuk ke sungai. Berang-berang menemukannya di hulu sungai. Ibumu sudah ada di sana. Lekas kamu ke rumah berang-berang” kata pak jerapah

“Terima kasih pak jerapah” kata kakak rusa sembari langsung berlari menuju rumah berang-berang

Sesampainya di rumah berang-berang, Ia melihat ibu rusa sedang memeluk adik rusa yang masih gemetar kedinginan. Kakak rusa pun langsung memeluk ibu dan adiknya dan meminta maaf.

“Ibu, maafkan aku. Adik, maafkan aku” kata kakak rusa sambil menangis

“Kakak rusa, kenapa kamu meninggalkan adikmu sendirian dirumah. Adikmu masih kecil. Ibu sudah berpesan agar menjaga adikmu” kata ibu rusa

“Maafkan aku ibu, tadi aku bermain. Maafkan aku telah lalai dengan pesan ibu” kata kakak rusa

“Kakak rusa, kamu harus mendengarkan pesan ibu dan menjalaninya dengan baik. Jangan diulangi lagi hal seperti ini. Karena bisa membahayakan hewan lain” kata Ibu rusa lagi

“Iya ibu, aku takkan mengulanginya lagi. Aku berjanji akan mendengarkan pesan ibu” kata kakak rusa.

Kemudian Ibu rusa, kakak rusa dan adik rusa, kembali pulang ke sarang untuk membersihkan sarang mereka yang terkena banjir.

pic sc : google, combine by me

Rabu, 15 Februari 2017

Mumtaz

Ting ting ting ting ting .... 

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, anak-anak SD AKAR mulai keluar dari kelas bersama-sama. Ada yang dijemput oleh orangtuanya, ada yang pulang sendiri ke rumah. Namun ada juga yang tidak langsung pulang ke rumah. Mumtaz namanya, Ia langsung mengajak teman sekelasnya Abdul untuk menemaninya ke penjual mainan di belakang sekolah.


“Abdul, ayo ikut aku dulu ke penjual mainan di belakang sekolah” kata Mumtaz


“Tidak Mumtaz, aku harus langsung pulang kerumah, nanti Ibu khawatir” kata Abdul


“Hanya sebentar Abdul, nanti kita langsung pulang kerumah setelah aku membeli mainan” kata Mumtaz lagi


“Tidak Mumtaz, nanti ibuku khawatir dan sedih” kata Abdul


“Ah kamu tidak seru Abdul” seru Mumtaz dan Ia pun segera berpisah dengan Abdul.

Setelah membeli mainan di belakang sekolah dan hendak pulang kerumah, Mumtaz melewati lapangan dan melihat anak-anak yang sedang bermain bola. Mumtaz mengenali salah satu anak yang sedang bermain bola.


“Ali, Apakah aku boleh ikut bermain?” Tanya Mumtaz


“Kamu tidak pulang dulu Mumtaz? Bilang dulu pada Ibumu” Tanya Ali yang melihat bahwa Mumtaz masih memakai seragam sekolah


“Tidak apa-apa Ali, aku akan bermain sebentar saja” kata Mumtaz sembari melepaskan tasnya dan meletakkan plastik mainan yang baru Ia beli dan ikut bermain bola.


Tidak terasa waktu cepat berlalu. Akhirnya terdengar suara adzan Ashar. Ali berserta anak lainnya menghentikan permainan mereka. Mereka bersama-sama menuju masjid untuk melaksanakan solat Ashar, yang beragama selain Islam mereka langsung pulang ke rumah. 

Namun ada satu anak yang sedang kebingungan di pinggir lapangan, Ia adalah Mumtaz. Mumtaz kebingungan karena plastik mainan yang Ia letakkan di pinggir lapangan hilang tidak tahu kemana. Ia pun sedih dan pulang ke rumah sembari menangis.


Sesampainya di rumah, Ia melihat Ibunya sedang menangis. Ia pun memberi salam dan mencium tangan ibunya. Ibunya terkejut langsung memeluk Mumtaz.


“Mumtaz, kamu dari mana saja nak? Ibu khawatir dan sudah mencari kamu kemana-mana” kata Ibu


“Aku tadi membeli mainan dan bermain bola bersama Ali bu, mengapa Ibu menangis?” kata Mumtaz


“Ibu sedih nak, kamu belum pulang hingga sudah sore seperti ini” kata Ibu


“Maafkan aku Ibu, jangan bersedih lagi”kata Mumtaz sambil memeluk Ibu


“Anakku sayang, kalau saatnya pulang maka pulanglah dulu. Beri kabar ke Ibu, nanti kamu bisa ijin ke Ibu jika ingin main bola” kata Ibu sembari mengusap lembut kepala Mumtaz 

“Mana mainan yang Mumtaz beli?” Tanya Ibu lagi

“Hilang bu mainanku. Tadi saat bermain bola aku letakkan di pinggir lapangan, setelah selesai bermain sudah hilang” kata Mumtaz

“Nak, Allah SWT mengingatkan Mumtaz untuk mendengarkan perkataan orangtua. Jika sudah pulang sekolah, maka langsung pulang ke rumah. Tidak bermain dulu tanpa meminta ijin kepada orangtua” kata Ibu lagi


“Iya Ibu. Aku minta maaf. Aku takkan mengulanginya lagi. Jika sudah pulang sekolah aku akan langsung pulang ke rumah” kata Mumtaz


“Ya sudah sayang, ayo Mumtaz solat Ashar dulu. Jangan lupa memohon ampun kepada Allah SWT. Agar Allah juga lebih sayang Mumtaz” kata Ibu sambil mencium kening Mumtaz


“Baik, bu”

Harimau dan Gajah

sc : google, combine by me

Di hutan rimbun hiduplah seekor harimau belang yang sombong. Ia selalu menyombongkan badannya yang kuat serta belangnya. Bahkan Ia akan berkata kasar kepada hewan lainnya.

“Lihat badanku kokoh dan kuat, tidak sepertimu musang. Badanmu kecil dan mengeluarkan bau tidak sedap” katanya kepada musang. Musang pun hanya terdiam bersedih dan tidak berani berkata apa-apa kepada harimau.

“Lihatlah belangku yang indah, tidak sepertimu zebra. Belangmu jelek, hanya berwarna hitam dan putih” kata Harimau kepada zebra. Dan zebra pun hanya terdiam tidak membalas perkataan harimau, karena ia tidak ingin berkata kasar kepada harimau.

Suatu hari harimau mendengar bahwa ada hewan yang lebih hebat darinya yaitu gajah. Maka harimau mencari gajah kedalam hutan. Saat bertemu dengan gajah, harimau pun mulai berkata kasar padanya.

“Aku mendengar bahwa kau lebih hebat dariku gajah. Badanmu memang besar, tapi pasti tidak selincah aku saat berlari. Kau memiliki telinga yang jelek terlihat terlalu besar. Kau juga tidak memiliki taring seperti ku, kau pasti tidak bisa mengunyah makanan. Dan warna kulitmu jelek sekali, tidak memiliki belang yang indah sepertiku. Aku tetap lebih hebat darimu”

Hewan lain yang mendengar hal itu merasa sedih sekaligus takut, bahwa gajah akan marah mendengar itu dan berkelahi dengan harimau karena badan mereka sama-sama kuat.

Namun, gajah yang mendengar hal itu hanya tersenyum dan berkata “terima kasih harimau kau telah mengunjungi ku jauh ke dalam hutan”
Harimau terkejut dengan reaksi gajah, Ia lalu pergi meninggalkan gajah.

Beberapa hari kemudian, terdengar teriakan dan rintihan meminta tolong.

“tolong! tolong aku!”

Ternyata itu adalah suara harimau yang terkena perangkap yang dipasang oleh manusia. Manusia mengejar harimau untuk mendapatkan kulitnya yang belang.

“selamatkan aku! tolong aku!” seru harimau lagi.

Hewan lain yang mendengar tak ada yang mau menolong harimau, mereka banyak yang sudah sakit hati karena perkataan harimau.

“dum dum dum dum….”

Terdengar suara langkah kaki berlari yang menghentak ke tanah. “dum dum dum dum.…”

Tak lama kemudian terlihat gajah yang berlari kearah harimau. Gajah melihat harimau sudah terluka terkena perangkap yang dipasang oleh manusia. Gajah langsung menolong harimau melepaskannya dari perangkap manusia. 

Setelah harimau dibawa oleh gajah ketempat yang aman, Ia pun berkata “terima kasih gajah, kau sudah mau menolongku. Hewan lain saja tidak ada yang mau menolongku”

“Harimau, kita sama-sama makhluk Allah SWT, harus saling menolong satu sama lain. Mereka sakit hati kepadamu harimau, karena perkataan kasarmu kepada mereka”

“Benar gajah. Aku harus meminta maaf terhadap mereka karena kata-kata kasarku dan kesombonganku. Aku juga meminta maaf padamu gajah, karena aku juga pernah berkata kasar tentang rupa dan badanmu” kata harimau

“Aku sudah memaafkanmu harimau. Setiap makhluk diciptakan oleh Allah SWT memiliki rupa dan bentuk yang berbeda-beda.  Kita harus menghargai dan menyayangi semua makhluk-NYA. Karena jika kita menyayangi dan berbuat baik kepada makhluk-NYA, maka Allah SWT akan menyayangi kita juga” kata gajah kepada harimau

“Benar gajah, aku juga ingin Allah SWT menyayangiku” kata harimau pada gajah.

Setelah beristirahat, harimau langsung berkeliling hutan untuk meminta maaf kepada hewan lain yang pernah dikasarinya.

Akhirnya harimau, gajah dan hewan lainnya hidup dengan damai di dalam hutan, mereka saling menyayangi dan membantu satu sama lain.

Sabtu, 11 Februari 2017

Tofu Sawi Hijau Saus Tiram

Sepertinya posting sayuran yang dimasak di kontrakan ke blog adalah salah satu resolusi tahun 2017, selain mempunyai anak lagi ^^. Bukan mau jadi foodie blogger kok, tapi biar tidak ketergantungan sama buku catatan resep saja. Kalau mau masak sayur tertentu yang sudah pernah di masak dan lupa bumbunya, tinggal buka blog sendiri deh. Dimanapun, kapanpun asalkan ada sambungan internet, rebes semuanya! 

Kali ini akan posting Tofu Sawi Hijau Saus tiram. Aku baru kali ini masak tofu, nyokap pun dirumah kayaknya belum pernah masakin tofu. Alhasil, ini kali pertama juga aku makan tofu. Bagi yang belum tau tofu (kayaknya nggak mungkin ya), Tofu itu seperti tahu, sama-sama dari kedelai, namun teksturnya lebih lembut dan mudah hancur karena kandungan air didalam tofu lebih banyak ketimbang tahu. Jadi cara pengolahan tofu pun mesti lebih hati-hati.

Balik ke resep!

Bahan :
  • Tofu 
  • Sawi Hijau
  • Bawang bombay
  • Bawang putih
  • Cabai merah
  • Saus tiram
  • Kecap manis
  • Merica
  • Garam
  • Air
  • 1 sdm Tepung Maizena (dilarutkan)
  • Minyak goreng untuk menumis
 
Cara Membuat :
  1. Rebus sawi hijau yang telah di potong-potong sesuai selera, kemudian tiriskan
  2. Goreng tofu dalam minyak panas. tiriskan. (lihat TIPS dibagian bawah tentang tofu sebelum digoreng)
  3. Tumis bawang putih dan kemudian bawang bombay hingga hampir layu
  4. Masukkan cabai hingga harum
  5. Tambahkan saus tiram dan kecap manis sesuai selera
  6. Tambah air, garam, merica, dan aduk rata
  7. Tuang larutan maizena
  8. Aduk hingga mengental
  9. Tuang kuah diatas tofu dan sawi hijau yang sudah diolah sebelumnya
*TIPS agar tofu tidak hancur saat diolah.
Rendam tofu yang masih dibungkus di dalam air hangat. Potong kemasan tofu sesuai dengan cara pemotongan sesuai keterangan di bungkusnya (potong dibagian tengah, kemudian keluarkan). Potong tofu sekitar 2cm, agar tofu tidak terlalu tipis. Semakin tipis, semakin mudah tofu hancur. Gulingkan potongan tofu ke dalam maizena dan garam. Goreng dengan minyak yang sudah panas hingga tenggelam. Jangan di bolak balik. Tunggu sejenak hingga menguning baru di balik.

Begini penampakannya, kalau pakai nasi hangat, lebih maknyosss!
 

Selamat berkreasi!

Happy cooking! Happy tummy!

Percaya


trust

Catatan Diri 09/02/17

Dalam dunia social kita pasti akan bertemu banyak orang yang kita sukai ataupun tidak. Bahkan ada yang tadinya kita sukai kemudian berubah jadi tidak suka atau benci. Ataupun sebaliknya, orang yang kita benci bisa saja berubah menjadi orang yang “bisa kita sukai”. Perubahan itu terjadi karena ada sesuatu hal atau kejadian yang melibatkan individu tersebut.

Begitupula dalam dunia perdagangan, antara penjual dan pembeli. Bisa terjalin hubungan kerjasama yang baik dan langgeng, atau hanya sementara saja. Atau yang tadinya berjalan dengan langgeng menjadi putus begitu saja ditengah jalan. Semua Itu terjadi karena rasa percaya. Rasa percaya bisa tumbuh dengan sendirinya. Apa yang mendasari rasa percaya? Ya orang-orangnya bisa menjaga kepercayaan yang diamanahkan, Orang-orang yang terlibat harus dapat dipercaya.

Dari segi penjual, contohnya dapat menjelaskan dengan jujur kondisi barang yang dijual dan menjualnya secara pantas sesuai harganya. Dari segi pembeli, memberikan pembayaran sesuai dengan harga yang telah disepakati bersama. Dalam hal pembayaran pun, harus ada ikatan dapat dipercaya. Disinilah sebenarnya diperlukan bukti dalam transaksi jual beli / sewa-menyewa barang apapun. Agar kedua belah pihak tak ada yang dirugikan. Karena sekalinya terjadi hilang rasa percaya, maka bisa lepaslah kerjasama keduanya.

Bukan hanya di perdagangan, dalam hubungan dengan sesama manusia, antar teman, pasangan, bahkan keluarga, bisa hancur karena hilangnya rasa percaya. Memang tidak ada orang yang disukai oleh semua orang, namun tak ada salahnya menjaga rasa percaya yang diamanahkan kepada kita.

Ada orang yang membenci orang lain, walaupun orang tersebut tidak melakukan kesalahan kepadanya. kalau hal ini terjadi, yang tidak menyukai yang memiliki masalah dalam dirinya, bisa beda pembahasan ^^.

Intinya jadilah pribadi yang bisa dipercaya, menjaga amanah dengan baik, berusaha untuk selalu jujur (diam lebih baik daripada berbohong), dan perbanyaklah ibadah serta sedekah ^^.

Self reminder ^^ciaooo.