sc : google, combine by me |
Di hutan rimbun hiduplah seekor harimau belang yang sombong.
Ia selalu menyombongkan badannya yang kuat serta belangnya. Bahkan Ia akan
berkata kasar kepada hewan lainnya.
“Lihat badanku kokoh dan kuat, tidak sepertimu musang.
Badanmu kecil dan mengeluarkan bau tidak sedap” katanya kepada musang. Musang pun hanya terdiam bersedih dan tidak berani berkata
apa-apa kepada harimau.
“Lihatlah belangku yang indah, tidak sepertimu zebra.
Belangmu jelek, hanya berwarna hitam dan putih” kata Harimau kepada zebra. Dan zebra pun hanya terdiam tidak membalas perkataan
harimau, karena ia tidak ingin berkata kasar kepada harimau.
Suatu hari harimau mendengar bahwa ada hewan yang lebih
hebat darinya yaitu gajah. Maka harimau mencari gajah kedalam hutan. Saat
bertemu dengan gajah, harimau pun mulai berkata kasar padanya.
“Aku mendengar bahwa kau lebih hebat dariku gajah. Badanmu
memang besar, tapi pasti tidak selincah aku saat berlari. Kau memiliki telinga
yang jelek terlihat terlalu besar. Kau juga tidak memiliki taring seperti ku,
kau pasti tidak bisa mengunyah makanan. Dan warna kulitmu jelek sekali, tidak
memiliki belang yang indah sepertiku. Aku tetap lebih hebat darimu”
Hewan lain yang mendengar hal itu merasa sedih sekaligus
takut, bahwa gajah akan marah mendengar itu dan berkelahi dengan harimau karena
badan mereka sama-sama kuat.
Namun, gajah yang mendengar hal itu hanya tersenyum dan
berkata “terima kasih harimau kau telah mengunjungi ku jauh ke dalam hutan”
Harimau terkejut dengan reaksi gajah, Ia lalu pergi
meninggalkan gajah.
Beberapa hari kemudian, terdengar teriakan dan rintihan
meminta tolong.
“tolong! tolong aku!”
Ternyata itu adalah suara harimau yang terkena perangkap
yang dipasang oleh manusia. Manusia mengejar harimau untuk mendapatkan kulitnya
yang belang.
“selamatkan aku! tolong aku!” seru harimau lagi.
Hewan lain yang mendengar tak ada yang mau menolong harimau,
mereka banyak yang sudah sakit hati karena perkataan harimau.
“dum dum dum dum….”
Terdengar suara langkah kaki berlari yang menghentak ke
tanah. “dum dum dum dum.…”
Tak lama kemudian terlihat gajah yang berlari kearah
harimau. Gajah melihat harimau sudah terluka terkena perangkap yang dipasang
oleh manusia. Gajah langsung menolong harimau melepaskannya dari perangkap
manusia.
Setelah harimau dibawa oleh gajah ketempat yang aman, Ia pun berkata “terima kasih gajah, kau sudah mau menolongku. Hewan lain
saja tidak ada yang mau menolongku”
“Harimau, kita sama-sama makhluk Allah SWT, harus saling
menolong satu sama lain. Mereka sakit hati kepadamu harimau, karena perkataan
kasarmu kepada mereka”
“Benar gajah. Aku harus meminta maaf terhadap mereka karena
kata-kata kasarku dan kesombonganku. Aku juga meminta maaf padamu gajah, karena
aku juga pernah berkata kasar tentang rupa dan badanmu” kata harimau
“Aku sudah memaafkanmu harimau. Setiap makhluk diciptakan
oleh Allah SWT memiliki rupa dan bentuk yang berbeda-beda. Kita harus menghargai dan menyayangi semua
makhluk-NYA. Karena jika kita menyayangi dan berbuat baik kepada
makhluk-NYA, maka Allah SWT akan menyayangi kita juga” kata gajah kepada
harimau
“Benar gajah, aku juga ingin Allah SWT menyayangiku” kata
harimau pada gajah.
Setelah beristirahat, harimau langsung berkeliling
hutan untuk meminta maaf kepada hewan lain yang pernah dikasarinya.
Akhirnya harimau, gajah dan hewan lainnya hidup dengan damai
di dalam hutan, mereka saling menyayangi dan membantu satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar