Sabtu, 13 Februari 2016

Si Demam Berdarah

Jumat ini suami baru bisa pulang setelah 3 hari menginap di kantornya sendiri. Doi kena DBD alias Demam Berdarah Dengue alias Dengue Hemorrhagic Fever. Sabtu siang suami sudah sempat bilang kok badannya agak nggak enak, kita kira hanya masuk angin dan sebangsanya (biasa lah, dengan cuaca seperti ini itu yang biasa hinggap di badan). Ternyata mulai sabtu sore, selama diperjalanan menuju kampung halaman purwokerto tercintah, suami demam tinggi and pusing (padahal perjalanan pakai mobil itu cukup lama sekitar 12 jam, ada macet sebelum masuk tol, tol pun ada yang lagi dibenerin, jadi jalan sempat pelan dan tersendat-sendat). Sampai di Purwokerto pun dia hanya tertidur saja. Karena panas yang tidak juga kunjung turun, minggu sore akhirnya dibawa kedokter. Penjelasan dari dokter hanya radang (padahal tidak ada sakit tenggorokan sebelumnya) dan dikasih obat. Senin pagi perjalanan pulang panasnya sudah mulai reda, tapi di perjalanan akhirnya muntahlah dia. Sampai rumah tengah malam, dan selasa siang langsung masuk kerja. Setelah diingatkan terus untuk tes darah, akhirnya tes darahlah dikantornya, dan eng ing eng....benarlah dia pernah di kiss sama si nyamuk nakal Aedes Aegypti. Akhirnya nggak pulang kerumah, tapi langsung menginap di kantor.

Ternyata demam berdarah ini belum ada obatnya ya... selama di RS hanya diberi infus dan obat untuk lambung dll, doi juga sempat diminta untuk puasa lambung, karena doi ada maag. Jadi dilarang makan minum yang bisa bikin asam lambung meningkat, kayak teh, kopi, coklat, roti, kol, brokoli, tauge, sawi, makanan yang pedas dan asam, dll. Dan suplemen makanan, karena memang yang dibutuhkan pasien DBD, banyak cairan, banyak makan, dan banyak istirahat saja sepertinya.

Tapi nggak afdol lah ya kalau nggak ada yang bisa jadi obat ^^, jadi sesuai dengan hasil browsing dan hasil dikasih tahu sama orang-orang jaman dulu, banyak masukan untuk minum ini minum itu, seperti angkak, buah beet, madu kurma, dan jambu biji merah. Karena suami memang males banget dirawat, pengen cepet-cepet pulang, semua mau dia minum. tapi ada masanya dia males minum, maka kata-kata ampuhnya "Mau pulang nggak?", atau "masih mau nginep lama?" maka alhasil langsunglah dia ambil dan minum. lol

Awal masuk trombo nya 145k, padahal normal diatas 150k, hari kedua, hari Rabu turun jadi 128k, Kamis kemarin turun lagi jadi 122k, lalu malamnya sempat dibeliin obat herbal berbentuk tablet sama orang tua, namanya "siantan". Harusnya sih cara minumnya 2x2 tablet per hari, namun karena aku takut salah, maka aku berikan satu tablet malam itu, Alhamdulillah jumat pagi tes darah, sudah naik trombonya menjadi 124k. Sesuai keterangan dokter, kalau hari jumat trombo sudah naik, sudah bisa pulang. Nanti senin diminta datang untuk kontrol.

Sekarang untuk menjaga agar kita tidak di kiss sama si nyamuk nakal aedes aegypti lagi, kita memilih untuk melakukan aksi triple protection : obat nyamuk spray, obat nyamuk listrik, sama obat nyamuk lotion.
 

Plus enggak lupa untuk menyingkirkan baju/kain/bahan apapun yang digantung, membereskan pojokan-pojokan yang bisa untuk ngumpet nyamuk, dan nguras tempat-tempat air. Baru itu yang dilakuin saat ini, sama niat ngomong ke pak RT untuk fogging, karena takutnya suami di kiss nyamuk nakal itu di rumah dan sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar