Senin, 12 Desember 2016

Hari bersejarah - Saatnya pindahan

#latepost 10/12/16

Hari yang ditunggu datang juga. Di hari Sabtu ini aku akan berpindah dari rumah orang tua ke kontrakan di daerah pulo gadung. Akhirnya kami memutuskan untuk mengontrak di kontrakan yang ditawarkan oleh teman kantor lama ku. Kami sudah melunasi pembayarannya, sebenarnya jadi rugi setengah bulan, tapi yasudahlah memang rencana pindahnya di tengah bulan.

Untuk mobil yang digunakan untuk mengangkut barang, aku pinjam mobil bak teman ku (teman baik ini tidak ingin disewa, dia hanya menawarkan secara cuma2. Betapa baiknya ibu satu itu, semoga Ia dan keluarganya selalu diberikan keberkahan. ^^) 

Beberapa hari sebelumnya aku dan suami sudah mulai packing barang apa saja yang akan dibawa. Mulai dari pendataan, hingga meng-kerdus-kan printilan. Semuanya kami beri nomer agar memudahkan untuk pendataan, misal kerdus no.1 isi:panci 3 plus tutup, spatula, penggorengan 2, dan ceret. Hal itu juga memudahkan nantinya di kontrakan jika akan mencari barang yang mau ditata lebih dahulu.

Paginya aku, suami, bapak dan pak Y menuju rumah teman untuk mengambil mobil bak miliknya. Saatnya untuk loading barang. Beberapa tetangga yang tahu aku akan pindah mulai dengan ramahnya membantu membawakan barang dan menata ataupun merapikan terpalnya. Mereka dengan sukarela membantu, aku akan merindukan lingkungan seperti ini. Semoga nanti lingkungan kontrakan ku juga begitu.

Loading barang dilakukan mulai pukul 8 kurang,  hingga pukul 9.30 pagi. Selesai berpamitan dengan tetangga dekat. Rombongan kami (1 mobil bak dan 2 motor siap untuk berangkat). Ehhh tapi apa yang terjadi?kok berhenti. Ternyata di depan jembatan menuju jalan raya, ada gundukan pasir yang akan digunakan untuk meng-aspal jalanan di sekitar lingkungan rumah. Hul!!

Akhirnya rombongan pun berhenti menunggu pasir aspal tsb diangkuti oleh tukang. Sekitar 50menit kami menunggu. Istighfar berkali-kali, ya Allah, semoga Kau mudahkan proses perpindahan ini. Sempat kesal diawal. Namun saat sedang menunggu itulah banyak tetangga ku keluar ke arah jalanan yang akan diaspal untuk melihat proses peng-aspal-an. Ya Allah, Astaghfirullah MasyaAllah. Mungkin Allah membuatku terhenti agar aku bertemu mereka, para tetangga ini. Aku belum berpamitan dengan mereka. 

Di saat menunggu, aku mendapatkan banyak wejangan dari para ibu dan bapak tetangga itu. Bahkan ada yang mengajarkanku doa apa saja yang lebih baik aku baca saat pertama kali aku menginjakan kaki di kontrakan. Sungguh Allah Maha Besar, tinggal bagaimana kita melihat dari sisi baik segala kesulitan yang dihadapi. 

Hal itu belum selesai, Di jalan macetnya ruaaar biyasaaa. Berasa hari ini semua orang mau nganter aku pindah rumah hehehe. Panasnya mentereeeeng, sampai kaki gosong :p. Tapi kembali lagi, lihat sisi baiknya, kalau cerah akan memudahkan pindahan ini, tidak perlu repot memikirkan barang-barang yang akan basah kehujanan. Kalau masalah macet, yah bonus aja ^^) 

Alhamdulillah setelah sampai di kontrakan, menurunkan barang, membereskan sedikit barang, leyeh-leyeh, makan, ngobrol hingga akhirnya pengantar pun pulang, orang tua dan Pak Y. Kakakku yang aku minta menginap di malam itu.

InsyaAllah jika niat baik, sabar, ikhlas, akan dimudahkan segalanya oleh Allah SWT. Jangan lupa untuk melihat dari sisi baiknya ^^)v

Berangcuuutttt...

Kamis, 17 November 2016

Let's Begin...

New chapter in my life,... what it is?

Kurang dari sebulan lagi aku akan pindah rumah. Bukan seluruh keluarga ku pindah, tapi hanya aku dan suami yang akan berpindah ke tempat tinggal baru, ke daerah baru. Berawal dari suami yang mendapatkan pekerjaan baru di salah satu tv swasta di daerah Jakarta timur. Jarak yang tentu saja jauh jika dilaju dari tempat tinggal orangtua kami (dimana kami tinggal saat ini) di daerah Depok. Maka kami memutuskan sudah saatnya kami keluar dari sarang. Sebenarnya cukup telat keluar dari sarang setelah menikah, namun saat ini banyak pasangan muda yang masih tinggal dengan orangtua/mertuanya dengan berbagai alasan pribadi. 

Suami semenjak kuliah sudah keluar dari sarang dan bersarang di berbagai macam rumah (saudara) atau tempat kos. Ia sudah sangat terbiasa berhubungan ataupun hidup bukan hanya dengan orangtua/keluarga intinya saja. Cukup terlihat fleksibel. Namun untukku, ini adalah kali pertama aku akan meninggalkan sarangku. Hidup terpisah dari orangtua dan kakakku. Sedari lahir hingga menikah aku selalu tinggal dengan mereka. Bahkan saat kuliah, dimana teman mahasiswa lain memilih untuk berpetualang ditempat kos, aku masih bahagia berpetualang hanya sampai malam kemudian pulang kembali ke sarang. Setelah menikah pun, karena aku masih tinggal dengan orangtua, sedikit banyak aku masih bisa bergantung pada mereka dalam urusan mengurus rumah (tugas rumah kami bagi-bagi, bahkan dengan orangtua). Namun nanti saat aku pindah, maka aku akan menjadi penanggung jawab tunggal tempat tinggal kami (aku dan suami). Betapa excitednya diri ini! ^^,

Beberapa waktu lalu aku sempat berlinang air mata jika mengingat aku akan berpindah rumah menuju kontrakan istana ku (sebut aku lebay, tak masalah, karena ini yang kurasakan). Aku merasa agak sedih karena harus meninggalkan orangtua ku. Cukup campur aduk pikiranku, seperti segala hal yang mereka lakukan untukku, belum dapat aku balas, dan berbagai macam hal lainnya. Namun di satu sisi, aku merasa memang ini saatnya aku melihat tetanggaku dari pandangan ku sendiri, bukan dari bayangan rumah orangtuaku. Dan sudah saatnya tetanggaku (nantinya) melihatku tanpa melihat orangtuaku. Aku jadi cukup mahfum sekarang, mengapa pada waktu menikah aku tidak banyak menangis, karena tanpa sadar mungkin aku tahu bahwa aku masih akan tinggal dengan mereka setelah menikah.

Untuk pencarian kontrakannya sendiri, ternyata cukup sulit mencari kontrakan yang sesuai dengan yang diinginkan (apalagi kalau kantong pas-pasan :p). Kami sudah mencoba berbagai macam cara yang kami anggap patut untuk dilakukan, mulai dari menghubungi kenalan yang memiliki tempat tinggal disekitar wilayah, menelurusi melalui dunia maya, hingga berkeliling on the spot keluar masuk gang. 

Dari pencarian itu kami menemukan tiga kandidat kontrakan:
- Yang pertama, dari temanku di kantor lama, cukup adem kalau dilihat,1 ruang tamu, 1 kamar, dapur dan kamar mandi, ada tempat menjemur pakaian, pompa air sendiri, bisa kontrak bulanan, jarak lebih dekat dari gang ke jalan besar, ada batasan dengan rumah sebelah. namun tidak ada tempat cuci piring dan gang masuknya cukup sempit, bahkan motor VNnya suami tidak bisa masuk (stangnya nyangkut). 
- Yang kedua, kami dapat saat berkeliling on the spot. Dua kamar, 1 ruang untuk ruang tamu sekaligus dapur, dan 1 kamar mandi, kekurangannya tidak ada tempat cuci piring, pompa air berbarengan dengan yang lain, terasa cukup panas, tidak ada batasan dengan rumah sebelah, jarak cukup jauh dari jalan besar, dan sewa harus tahunan (harga lebih mahal dari yang pertama).
- Yang ketiga, kami dapat saat berkeliling on the spot juga. 3 petak, ruang depan, tengah dan dapur kecil. ada kamar mandi, ada tempat cuci piring, terasa adem. Namun kekurangannya pompa air bersama, tidak ada kamar, tidak ada batasan dengan rumah sebelah, dan jaraknya cukup jauh dari jalan besar, untuk harga sewa sama dengan yang pertama.

Minggu ini sepertinya aku dan suami akan berkunjung lagi kesana untuk menentukan yang mana akan kami sewa. Suami bahkan sampai rela mengganti stang motor VNnya menjadi standar kembali, agar muat masuk ke dalam gang pilihan pertama. Untuk saat ini aku masih perlahan menuliskan list barang-barang yang akan kami bawa dari rumah ataupun kami beli.

Semoga semuanya berjalan dengan lancar dan baik untuk kedepannya ^^.

Selasa, 01 November 2016

Chocolava

Seharusnya ini postingan di hari sabtu minggu lalu, tapi karena belum sempat walau niat sudah ada, maka akhirnya si "realisasi" ketinggalan oleh si "niat" (...)

Eniwei, sabtu minggu lalu, adik ipar lagi datang liburan kerumah. Doi cukup doyan ngemil. Daripada beli cemilan yang belum jelas, terpikir ada resep chocolava yang cukup mudah, pun bahannya gampang didapat.  Akhirnya berusaha untuk menjadikan resep itu bisa di icip :p

Oia, resep ini didapatkan dari fb. Resep by Deti zahra, tapi di recooked oleh Dapur Mima.

Bahan :
- 2 butir telur
- 1 sdm gula halus/gula pasir
- 2 sdm tepung terigu
- 1 sdm coklat bubuk
- 50gr dark coklat batangan (di rumah lagi adanya coklat putih, bisa juga dipakai)
- 2 sdm margarin
- 1 sachet SKM coklat

Cara membuat :
1. Lelehkan (tim) coklat dan margarin. Sisihkan
2. Kocok gula dan telur sampai berbusa
3. Masukkan tepung terigu dan coklat bubuk, aduk rata
4. Masukkan skm coklat. Aduk lagi
5. Masukkan margarin dan coklat yang sudah di lelehkan
6. Siapkan cetakan, olesi dengan margarin agar tidak lengket. Masukkan adonan (jangan penuh)
7. Kukus 3 atau 4 menit dengan panci atau 7 menit dengan rice cooker.

Kalau dari comment yang nyobain sih pada bilang enak, tidak kemanisan. Tapi pada bilang coklat yang didalamnya kurang encer ^^. Mungkin karena makannya sudah hampir dingin. Karena coklat didalamnya akan ikut mengeras. Oia mengkukusnya jangan kelamaan, karena nanti akan jadi brownies.

Selamat berkreasi!

Jumat, 28 Oktober 2016

Bukan Buku Ceritaku, tapi Kertas Ceritaku

Judul tulisan ini "kertas ceritaku" kenapa? karena kalau buku cerita sudah berbentuk buku. Tapi karena ini masih berbentuk cerita lembaran, bahkan hanya beberapa lembar, maka ku sebut kertas ceritaku. Cerita ini ku karang bahkan ku gambar sendiri. Berawal dari tema bulanan : profesi di Bimba tempat ku mengajar, sehingga membawaku ke suatu bazar buku dimana aku susah menemukan buku cerita yang menceritakan tentang profesi. Jadi terpikir kenapa tidak membuat cerita sendiri.

Kenapa yang diceritakan adalah profesi guru? karena saat mengajar, ternyata anak-anak di bimba masih belum mengenal profesi guru dibandingkan dokter, pemadam kebakaran, atau polisi. Padahal mereka di ajar oleh guru. Mungkin juga karena ini adalah sekolah pertama mereka ^^.

check it out!
Hal 1


Hal 2
Hal 3







































Jadi jika tidak menemukan sesuatu yang kita butuhkan, kenapa kita tidak menciptakannya sendiri jika kita mampu? Allah SWT Sang Maha Pencipta sudah mengkaruniakan kita dengan akal pikiran yang begitu Indah, saatnya kita pergunakan untuk sesuatu yang lebih baik. Sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain.

Selamat berkreasi!

Happy sharing!

Rabu, 19 Oktober 2016

Cemilan Jagung / Corn dessert

Aloohaaa.. 

Honestly, aku nggak tahu ini pudding, kue, cake, cupcake atau apa, yang aku pasti tahu, ini adalah makanan yang bahan utamanya JAGUNG 

Nama di resep aslinya sih cupcake. Setelah ditonton hingga akhir, kok tidak terlihat seperti cupcake. Malah terlihat seperti puding. Tapi saat aku bikin dan di rasakan, tidak seperti puding juga 

Eniwei, untuk resepnya sendiri pun cukup mudah. Bahannya gampang didapat, cara membuatnya pun tidak sulit atau ribet. 

Bahan :
- 1 buah jagung
- 1/2 cup air matang, suhu ruangan (diresep asli tidak disebutkan, catatan untuk diri sendiri)
- 30gr gula pasir
- 20gr tepung tapioka
- 1 buah telur, kocok lepas
- 30ml santan

Cara membuat :
1. Iris-iris daging jagungnya saja
2. Blender irisan daging jagung dengan air, pindahkan ke wadah
3. Masukkan gula pasir, tepung tapioka, santan dan telur ke dalam wadah jagung yang telah diblender, aduk rata hingga semua tercampur
4. Masukkan ke dalam cetakan
5. Kukus selama kurang lebih 30menit atau bisa lebih jika dirasa belum matang
6. Bisa disajikan panas, ataupun didinginkan di kulkas terlebih dahulu. 

As simple as that baik bahan-bahan yang dibutuhkan atau cara membuatnya. Aku mencoba untuk men-double porsinya, tapi hasilnya terlalu lembek, entah karena airnya atau telurnya yang kebanyakan (2 butir) atau mengkukusnya kurang lama. 

Kalau untuk rasa aku suka karena tidak terlalu manis, tapi Suami bilang itu kemanisan hehe.. Gulanya harus dikurangin nih kalau pak jendral sudah bilang kemanisan ^^ dan teksturnya yang terlalu lembek. 

Semoga percobaan selanjutnya lebih berhasil yeay!! 

Selamat berkreasi!! 

Selasa, 06 September 2016

Aku dan Dia

Aku dan dia, dua orang yang berbeda, jelas memiliki kepribadian yang berbeda pula.
Aku dan dia, dua orang yang tak sama, jelas juga tak sama dalam pemikiran.
Aku dan dia, dua insan yang tak sejenis, jelas diciptakan untuk bersama.
Aku dan dirinya laksana air dan api, dimana yang satu mendinginkan, yang lainnya memanaskan.
Yang satu menenangkan, yang lainnya bergejolak.
Aku dan dirinya laksana dua sisi koin, satu tapi tak akan pernah sama.
Aku dan suami ku, sangat bersebrangan dalam banyak hal, baik dalam cara berpikir, cara berperilaku, cara berucap, dan dalam cara-cara yang lainnya. Namun ada hal yang tidak berbeda, yaitu kami sama-sama mencinta.
Dia adalah imam dalam rumah tanggaku, Dia adalah pasangan dalam hidupku, Dia adalah sahabat dalam senang sedihku, Dia adalah teman tertawaku, menangisku, berkelahiku, Dia adalah kakak dalam kegundahanku, Dia adalah adik dalam buaianku. Dan Dia adalah ayah dari anakku. Mungkin bagi orang lain, Dia hanyalah dia, tapi bagiku dia adalah dunia ku.
Love you #myhubby, thank you for being my husband  xox

Rabu, 31 Agustus 2016

Five Enough / Aiga Dasut

Source : Google
Beberapa hari yang lalu, baru selesai nonton drama seri korea dengan judul Aiga Dasut atau five enough kalau dalam bahasa bule nya. Aiga dasut ini sinetron keluaran KBS (Korean Broadcasting System), yang berjumlah 54 episode. Tumben ya sinetron korea sampai segitu banyak episodenya, biasanya kan cuma maksimal 16 atau 18 episode, udah paling final, mentok 20 episode. Yah, emang sih kalau dibanding sama sinetron indonesia yang jumlahnya sampai beribu-ribu, beda banget jauhnya. Sinetron indonesia walau pemain utamanya udah nggak ada, tetap aja ditayangin dan dipanjang-panjangin. hehehe.

Ok, balik lagi ke Aiga Dasut. Aiga Dasut bercerita tentang seorang duda bernama Lee sang tae (Ahn jae wook) yang memiliki 2 orang anak (istrinya meninggal) yang menikah dengan dengan Janda bernama Ahn mi jung (diperankan oleh So yoo jin) yang memiliki 3 orang anak (suaminya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri).  Sebelum bahkan setelah mereka menikah, banyak konflik yang muncul antara dua keluarga mereka, bahkan dengan keluarga Lee sang tae dari istri pertamanya. Banyak adegan tak terduga dari alur ceritanya, dan banyak kejadian lucu yang benar-benar mengocok perut.

Source : Google
Cerita berawal dari keluarga kecil Lee sang tae dimana ia harus membesarkan kedua anaknya sendiri, kemudian Ia berpindah menetap dengan mertuanya, dan adik ipar almh istrinya. Kemudian cerita berganti ke sisi keluarga Ahn mi jung yang selama 3 tahun harus menutupi perceraian dari ketiga anak dan nenek yang tinggal serumah dengannya. Ia memberitahu keluarganya bahwa suaminya (Yoon In-chul diperankan oleh Kwon Oh Joong) harus menetap di US karena dikirim bekerja di sana selama tiga tahun, padahal sebenarnya mantan suaminya itu tinggal di korea dengan istri barunya (sahabat Ahn mi jung, Kang So-young diperankan oleh Wang bit na). Setiap malam, Ahn mi jung akan mengatur vid call ketiga anaknya dengan mantan suaminya. Ahn mi jung yang baru saja pindah rumah agar menjauhi tempat tinggal mantan suaminya terpaksa menerima kenyataan dengan kesalnya, bahwa ternyata mantan suaminya, istrinya dan ibu temannya itu pindah rumah ke wilayah dimana Ahn mi jung tinggal, Bahkan mereka mendirikan toko roti di dekat wilayahnya. Neneknya ahn mi jung tak tinggal diam begitu tahu bahwa cucunya bercerai karena sahabatnya dan harus mengurus ketiga buah hatinya sendiri, Ia langsung mengacak-acak toko roti dan ketiga orang pemiliknya. Bahkan sampai menyebarkan cerita tentang Yoon in chul dan kang so young, sehingga mereka akhirnya menjual toko rotinya dan membeli kafe yang tempatnya lebih jauh dari Ahn mi jung sekeluarga tinggal. Akhirnya ketiga anak Ahn mi jung pun tahu bahwa orangtua mereka telah bercerai, walau tidak tahu bahwa ayah mereka telah menikah lagi.
Source : Google
Lee sang tae dan Ahn mi jung bertemu di sebuah kantor dimana sang tae adalah team leader di kantor baru mi jung. Hubungan mereka berawal dari pertemanan hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Banyak yang menetang mereka untuk menikah, dari orang tua lee sang tae yang melihat ahn mi jung telah memiliki tiga anak. Dan mertua sang tae dari istri pertamanya, dimana jika mereka menikah maka sang tae dan ketiga anaknya akan tinggal berpisah dengan mereka, dan mereka tidak ingin cucunya dibesarkan oleh ibu tiri. Pertentangan juga datang dari anak tertua mereka, Yoon woo young dan Lee soo, yang ternyata adalah teman sekelas. Setelah perjuangan panjang, Mi jung dan Sang tae akhirnya dapat menikah.
Source : Google
Ternyata setelah menikah pun banyak konflik yang datang kerumah tangga mereka, baik dari anak-anak yang akhirnya tidak akur, hingga mertua pertama sang tae yang banyak ikut campur di dalam rumah tangga mereka, bahkan sampai mertua dan adik iparnya pun pindah tempat tinggal agar bisa selalu dekat dengan kedua cucunya. Ahn Mi jung dan Lee Sang tae bahu membahu membangun keluarga yang bahagia, sehingga orang-orang yang tadinya menentang pernikahan mereka pun, akhirnya dapat menerima pernikahan mereka.

Dalam Aiga Dasut, Selain cerita utama tentang kehidupan keluarga Ahn mi jung dan Lee sang tae, Adapula drama kehidupan keluarga besar Sang tae atau kehidupan keluarga mertuanya de el el. jangan diceritain semua, nanti nggak seru jadinya. bisa nggak rela kalau ternyata sudah tamat, karena masih ada beberapa cerita yang kayaknya dipaksain untuk berhenti, mungkin sudah terlalu banyak episodenya. Silahkan langsung cari filmnya, dijamin ngakak, nangis, seneng, sedih, gregetan, dan macem-macem lagi yang dirasain pas nonton sinetron korea ini. ^^

Berikut beberapa penampakan episodenya:







Source : Google

Selasa, 16 Agustus 2016

Dicubit si Kue Cubit

Sudah coba dua kali buat kue cubit ini dengan resep yang sama, dan Alhamdulillah keduanya berhasil. Si kue Cubit ini selalu tersenyum karena melihat yang memakannya tersenyum. ^^)v


Bahan-bahan :
100gr tepung terigu 
120gr gula pasir (resep asli 100gr, karena keluarga bilang kurang manis, maka aku tambahkan sedikit)
2 butir telur ayam
50gr margarin (diencerkan)
¼sdt baking soda
½sdt baking powder


Untuk Topping :
- Meises
- Keju
- Selai Strawberry atau lainnya.

Cara membuat :
1. Tuang gula dalam wadah, masukkan telur, aduk dengan mixer hingga merata dan sedikit menggembang
2. Tambahkan margarin yang telah diencerkan, Aduk lagi
3. Masukkan baking soda dan baking powder (hati-hati jangan sampai tertukar ukurannya), aduk lagi hingga merata
4. Masukkan tepung, aduk merata.
5. Panaskan loyang atau cetakan yang akan digunakan. Tuang adonan ke masing-masing cetakan, jangan sampai penuh karena akan mengembang, isi setengah cetakan saja.
6. Beri/Taburkan topping yang diinginkan diatasnya
7. Masak dengan api kecil hingga matang.

Jangan lupa beri/taburkan topping di bagian atasnya.

Gunakan penutupnya agar cepat matang merata

Jika ingin menggunakan flavour atau pewarna untuk kue cubitnya juga bisa, silahkan ditambahkan ke adonan di pencampuran terakhir. Untuk ukuran, secukupnya saja. Kemarin aku sempat menambahkan flavour leci kedalamnya.

Untuk resep kue cubitnya, karena aku subscribernya masak.tv, maka langsung ngubek channelnya masak.tv untuk lihat resepnya, dan ternyata ada. Karena menurutku masak.tv cukup simpel kalau ngasih resep. Kecuali di Channel ini nggak nemu atau nggak sreg, maka cari panduan lain. Kalau untuk kesukaan rasa, maka bisa disesuaikan menurut keinginan masing-masing. Cekidot!


Selamat Berkreasi!! ^^)v

Jumat, 12 Agustus 2016

Mudik part 1 : Wisata : Sendang Bidadari dan Kedung Pete, Purwokerto

Catatan ini sebenernya dibuat sudah cukup lama, setelah balik mudik dari purwokerto. Tapi karena mood untuk cerita lagi nggak ada, jadi lah baru sekarang terpikirkan lagi untuk menuangkannya ke blog. 

Mudik ke Purwokerto dibulan Juli kali ini, nggak lengkap rasanya kalau cuma dirumah ajah tanpa explore seluk - beluk kotanya. Dalam pulang kampung kali ini, aku berkesempatan untuk mendatangi salah satu tempat wisata yang ada di Purwokerto, namanya Sendang Bidadari dan Kedung Pete. Kedua tempat wisata ini dibawah naungan tempat wisata Curug Telu


Tapi untuk kali ini, kita justru nggak ke curug telu-nya, karena jaraknya yang cukup jauh dari letak pintu masuk. Kalau kata adik ipar, cukup jauh kebawah, saat pulang nanti naiknya terlalu lelah. Jadilah setelah membeli tiket masuk, kita turun bukan ke curugnya tapi ke sendang (kolam di pegunungan) Bidadari. Karena jaraknya yang paling dekat dari loket pintu masuknya. Viewnya sendiri menurutku pribadi cukup ok untuk mengusir kepenatan. Airnya pun jernih dan Suegeeerrrrrr!
Jalan masuk sendang bidadari

Aloha! hehehe
Aloha!!
Bidadari?? wkwkwk
Ini dibagian luar sendang bidadari


Setelah puassss berenang-renang dan foto-foto, dengan baju yang masih lepek, kita turun lagi ke tempat yang lebih rendah, yaitu Kedung Pete. Di sekitar kedung pete sendiri ada beberapa warung yang menjual makanan. Suami dan Adik ipar istirahat lagi disana, ngopi ngerokok, dll untuk menghangatkan badan mereka. Tapi aku ajak adik iparku yang perempuan untuk kembali menemani bermain air. Di warung ini juga disediakan rental ban, jika ingin bermain di kedungnya. Ini beberapa penampakannya:



Foto diambil dari atas jembatan                   



Kami kesana di hari minggu pukul sekitar jam 10 pagi, namun masih sepi. Begitu kami selesai bermain sekitar jam 1an, baru mulai banyak orang datang, mungkin agar tidak terlalu dingin jika berenang pagi-pagi hehehe....

Setelah puas berenang di kedung pete (yang gak tahu petenya ada di mana), dan berganti pakaian (ada toilet, tapi seadanya, airnya uedaan dingin brrrrr, hahaha) makan mendoang, makan mie rebus, akhirnya pulaaang...

to be Continued....
 

Sabtu, 06 Agustus 2016

Dimsum/Pangsit simple & endes!


voila!
Bikin Dimsum atau pangsit ini, berawal saat ke warung sayuran dan ketemu dengan kulit pangsit.  Ia begitu menggoda untuk dibeli,  dan kepikiran aja,  buat dimsum ah... Atau belajar buat dimsum ah... 

Karena amatir dan gak ada pengalaman membuat dimsum sebelumnya, pasti yang terpikir adalah browsing untuk cari resepnya. Ketemu satu video di youtube yang menurutku cukup mudah untuk membuatnya,  dibandingkan dengan beberapa video lainnya.  Entah dari bahan yang mudah di dapat,  ataupun cara membuatnya yang simple. 

Ini aku share dulu ya bahan dan cara membuatnya :
- Wortel.  Dibagi menjadi dua bagian.  Bagian pertama dipotong kotak-kotak keciiil sekali.  Bagian kedua yang lebih sedikit,  diparut.
- Bawang bombay.  Dipotong keciiil sekali.
- Bengkoang. Dipotong kotak-kotak keciiil sekali.
- Batang daun bawang(ingat ya hanya batangnya saja)
- Daging ayam.  Kalau di video sih digiling,  tapi kalau aku,  aku cacah halus saja.  Daging yang aku gunakan dada dan paha.
- Udang.  Dipotong-potong kecil.
- Tepung sagu
- Kulit pangsit
- Minyak wijen
- Saus Tiram
- Kecap Asin

Cara membuat :
1. Campur wortel,  bawang bombay,  bengkoang,  batang daun bawang,  daging ayam,  udang, dan minyak wijen,  saus tiram serta kecap asin di satu wadah. Aduk rata. Kemudian masukkan tepung sagu sambil diaduk lagi hingga semua rata tercampur.
2. Basahi kulit pangsit dengan minyak sedikit saja,  dibagian atas.  Letakkan 1 sdm adonan (atau sesuai selera). Bungkus dan bentuk sesuai selera, tambahkan parutan wortel di bagian atasnya.

3. Panaskan kompor.  Rebus air hingga matang.  Letakkan dimsum diatas tempat yang digunakan untuk mengkukus.  Kukus dimsum hingga matang. Kurleb 30 menit dengan api sedang atau hingga kulit nya berubah warna.

Makan dimsum kurang lengkap kalau cuma makan dimsumnya saja tanpa ada yang bisa dicocol :p
Bahan saus : saos sambal,  cuka,  air matang,  gula,  garam
Cara membuat : aduk semua bahan.

Di dalam resep ini tidak aku cantumkan ukurannya. Karena besarnya bahan spt : wortel,  bawang bombay dll terkadang berbeda. Jadi ukuran sesuai keadaan di lapangan ^^ tapi tetap berpatokan pada resep awal. Kalau mau melihat patokan ukurannya monggo langsung diintip video nya. 

kukus

Penampakan memang berbeda dengan contekannya, maklum masih amatir. Silahkan langsung di cek video contekannya ^^ 
Selamat Berkreasi!!


Kamis, 21 Juli 2016

Totto-Chan. Gadis Cilik di Jendela




Berawal dari interview dengan salah satu sekolah alam di Jakarta Selatan (SCA) untuk posisi pengajar. Akhirnya ingat lagi dengan buku Totto-Chan. Dulu pernah lihat buku ini di gramedia, tapi sayang ada buku lain yang mengalihkan dompetku darinya. Nah pada waktu interview ada satu pertanyaan yang mengingatkan lagi padanya. “Sudah pernah baca buku Totto-Chan?” tentu saja jawabanku “belum”. Hal itu yang membuatku merasa harus membaca buku ini. Sewaktu jalan-jalan ke Gramedia sebelum lebaran, sempat cari buku ini. Namun stocknya sedang kosong, di gramed deket rumah. Belum lama ini, mudik ke purwokerto dan bertemu lagi dengannya di Gramed. Tanpa pikir lama, hanya ngintip dompet “cukup kok duitnya” maka jadilah buku Totto-chan dimiliki untuk dinikmati.

Buku ini terbit di Jepang pertama kali di tahun 1981, dan baru terbit pertama kali di Indonesia tahun 2008. Buku ini ditulis oleh Tetsuko Kuroyanagi, si Totto-chan sendiri. Buku ini bercerita tentang Totto-chan dan kehidupan sekolahnya. Dimana di Sekolahnya yang baru Tomoe Gakuen (ini sekolah dasar keduanya – Ia dikeluarkan dari sekolah pertama karena guru-gurunya tidak memiliki kemampuan untuk menangani nya). Tomo Gakuen adalah sekolah yang berbeda dengan sekolah konvensional umumnya di masa itu. Kelas belajarnya saja dari gerbong kereta api. Mata pelajarannya pun dapat bebas dipilih secara acak oleh murid-muridnya. Serta cara pengajarannya pun berbeda dengan sekolah lainnya. Bercerita tentang sekolah Tomoe tak lengkap jika tidak membahas tentang Sosaku Kobayashi. Sosaku Kobayashi adalah kepala sekolah di Tomoe, yang menciptakan cara pengajaran yang berbeda di Tomoe. Dan Ia adalah sosok hebat yang paling mengerti anak-anak.

Tetsuko Kuroyanagi menceritakan pengalaman masa kecilnya dengan bahasa yang mudah dimengerti. Bahkan jika dibaca oleh anak kecil sekalipun, buku Totto-chan adalah buku cerita yang menyenangkan untuk dibaca. Membaca Totto-chan jadi iri ingin rasanya mencoba bersekolah di Tomoe, sekolah yang setiap paginya semangat untuk didatangi dan sorenya tidak ingin untuk berpisah. Jadi sedikit mengerti kenapa buku ini di tanyakan waktu interview menjadi pengajar. Mungkin ingin memberi tahu bahwa para pengajar harus kreatif dan mengerti anak didiknya, atau karena sekolah itu ingin berbeda seperti Tomoe. Ingin memberi tahu bahwa sekolah dasar adalah salah satu tahapan penting untuk membangun pondasi kepribadian seorang anak yang baik untuk perkembangan masa depannya.