Senin, 18 Desember 2017

Sabarku.

"Ketika semua yang diinginkan belum juga di dapatkan. Maka syukurilah apa yang kamu punya"

Kata kata itu entah darimana asalnya. Berhenti di salah satu share an teman di medsos.

2 bulan lagi sudah masuk tahun ketiga pernikahan. Namun saat ini aku dan suami belum juga di karuniai oleh Allah SWT buah hati lagi. Sudah seliwar seliwer kabar berita teman teman yang hamil, hamil lagi, melahirkan, melahirkan lagi, dan lagi, dan lagi. Itu semua cobaan yang harus aku lewati. Ikhlas menerima yang ada saat ini.

Dulu mungkin aku akan bilang "Allah SWT masih belum percaya, sehingga belum diberikan momongan"... Atau "ilmu orang pasangan itu masih kurang dalam membesarkan anak"... Atau "Orang itu belum mampu jika dikaruniai anak dulu karena materi... Atau karna satu dan lain hal"... atau alasan alasan lainnya yang dengan sok taunya ku simpulkan.

Tapi sekarang aku tidak mau sok tau tentang alasan Allah SWT belum juga mengaruniai sepasang suami istri buah hati. Aku juga tidak mau sok tau tentang alasan Allah SWT belum juga mengaruniai aku dan suami buah hati lagi. Sudah tidak ingin lagi mengambil kesimpulan yang bahkan aku sendiri tidak tahu apa yang aku simpulkan. Karena hanya Allah SWT yang tahu. Allah SWT yang Maha Mengetahui. Tidak denganku.

Yang ku tahu saat ini aku dan suami hanya perlu bersabar, tetap berusaha, tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT, membuat diri ini lebih mencintai-Nya lagi. Aku dan suami hanya perlu taat. Biarkan Allah SWT yang menentukan semuanya. Ia akan memunculkan jika sudah saatnya muncul, Ia akan memberi kebahagiaan jika sudah saatnya kebahagiaan itu datang. Pun Ia akan mengambil kembali jika memang sudah waktunya untuk kembali.

Yang ku tahu saat ini aku hanya perlu bersyukur dan bersabar.

Alhamdulillah.

Selasa, 12 Desember 2017

Renungan malam.

Janganlah menyalahkan orang lain karena kelelahan mu. Kelelahan yang dirimu sendiri sudah menyadarinya. Kelelahan yang memang kamu tahu akan kamu rasakan saat ia datang. Sadarkan dirimu. Bahwa orang lain bukan dirimu. Bahwa orang lain tidak selalu bisa berkompromi dengan mu. Bahwa orang lain memiliki kehidupannya sendiri. Bahwa orang lain memiliki kebutuhan serta keinginannya sendiri.

Jangan kau sakiti mereka yang menerimamu dengan hati ikhlas dan tangan terbuka. Menerima mu dengan apa adanya dirimu. Menerima mu walau mereka tidak tahu apa yang ada dalam benakmu. Sadarkan dirimu. Sadarkan dirimu bahwa mereka sudah ada sebelum dirimu hadir. Terikat satu sama lain dalam ikatan yang tak terlihat. Ikatan yang lebih kuat karena Allah yang menentukan.

Tenangkanlah dirimu. Berkacalah yang benar. Buka kuping dan hatimu untuk mendengarkan. Jangan hanya melihat dan merasa tersakiti.

Janganlah berkata yang tidak baik hanya karena kau ingin melegakan perasaanmu. Memerintah dan memaksakan kehendakmu. Tanpa melihat hati dan perasaan mereka yang ada bersamamu. Sadarkan hatimu. Bahwa kau memiliki kedudukan yang sama di dunia. Kau tidak lebih unggul dibanding mereka. Kau hanya manusia biasa. Bukan Allah yang menentukan segalanya.

Maafkan orang yang pernah bersalah kepadamu. Pencipta mu saja mengajarkan untuk saling memaafkan. Tapi kenapa kau tak bisa?. Tidak perlu membuka luka yang sudah tertutup. Apalagi mencari cari luka baru yang membuatmu nyaman.

Senin, 13 November 2017

Depok - Cikarang


Selama seminggu ini suami sedang dinas ke luar kota. Daripada di kontrakan sendirian tanpa teman, aku ngabur ke rumah orangtua di Depok. Saat weekend daripada dirumah saja, orangtua mengajak untuk menyambung silaturahmi dengan saudara yang saat ini tinggal di daerah Cikarang. Mungkin jika dulu mendengar dari Depok ke Cikarang terasa akan menjelajah tata surya menggunakan roket, bukan antar kota antar provinsi lagi, tapi antar planet. Baru terpikir sudah keringetan cuy.


Untungnya sekarang sudah dimudahkan dengan adanya CommuterLine sampai Cikarang. Tarif dari stasiun depok Baru hingga stasiun Cikarang Rp.7000,- . Cukup murah kalau dibandingkan mesti naik kendaraan pribadi macam motor (belum punya mobil) bisa kaki dikepala-kepala dikaki. Naik kereta pun tidak akan terkena macet (selama krl tidak sedang gangguan yaaa.). Memang sudah cukup jatuh hati dengan moda transportasi yang satu ini ^^, kendaraan yang punya jalur sendiri. Minusnya paling cuma capek kalau tidak dapat duduk, tapi kalau perjalanannya cepat, hal itu juga tidak terasa. Tau-tau sudah mau sampai.


Kalau dari stasiun Depok Baru harus transit di stasiun Manggarai, untuk menyambung ke arah Bekasi. Nah, kalau sudah di Manggarai, terserah masing-masing nih, mau nunggu dan naik langsung krl yang sampai stasiun Cikarang. Atau mau yang naik krl yang hanya sampai stasiun Bekasi dan nanti menunggu kereta arah Cikarang di stasiun Bekasi. Kemarin aku menunggu krl yang langsung menuju stasiun Cikarang, karena agak malas turun naik lagi di stasiun Bekasi. Tapi memang keretanya masih lebih jarang dibanding yang hanya sampai Bekasi, jadi menunggunya agak lama.

Cukup banyak stasiun yang di lewati dari stasiun Depok Baru hingga stasiun Cikarang. Kalau dari stasiun Bekasi sendiri, melewati 3 stasiun lagi hingga sampai ke stasiun Cikarang, yaitu : stasiun Bekasi timur - stasiun Tambun - stasiun Cibitung dan setelahnya baru stasiun Cikarang.

Bentuknya stasiunnya cukup bagus dibandingkan bentuk stasiun model lama. Stasiunnya terlihat lebih modern. Ada eskalator ataupun lift yang masih berfungsi ^^. Penggemar krl arah Cikarang ini cukup banyak penggemarnya, jadi dari berangkat dan pulang keretanya selalu penuh, sehingga kalau ada kereta datang stasiunnya menjadi cukup ramai. Dan antrian di loket pun jadi lebih panjang, baik yang mau membeli tiket ataupun mau menukarkan kartu THB.

Eniwei, setelah turun kereta kami berjalan sebentar menuju jalan raya dan memberhentikan angkutan c39 berwarna merah, menuju rumah saudara di daerah Tanah Baru.

Ciao...

Kamis, 26 Oktober 2017

Budae Jjigae ala lidah orang Indonesia

Kemarin sempat nonton running man eps lomba memasak tahun 2014. Jadi terinspirasi bikin budae jjigae 😄. Budae jjigae itu semacam sup rebusan sosis, daging, sayur, mie, jamur, dll yang berasal dari korea selatan. Dan kuah dari Budae jjigae biasanya spicy.

Terinspirasi maksudnya bukan mengikuti resep mereka ya, karena mereka sama sekali tidak membagikan resep spesifik. Pun aku yakin ada bahan yang tidak mudah untuk didapatkan. Akhirnya menggunakan kemampuan observasi seadanya ditambah dengan hasil browsing dan pengalaman sebelumnya, jadilah resep yang aku masak.

Bahan yang dibutuhkan :
- mie
- jamur
- bakso
- tahu putih
- bawang bombay
- daun bawang + seledri
- bubuk cabe
- air
- garam
- sayuran : tauge, wortel, kol
- bumbu halus : bawang merah, putih, cabe merah keriting, cabe rawit, tomat

Cara membuat :
- rebus mie, tiriskan dan sisihkan.
- tumis bumbu halus hingga matang, masukkan tahu putih.
- masukkan air, rebus hingga air mendidih.
- masukkan jamur dan bakso, rebus beberapa saat.
- masukkan daun bawang seledri dan bawang bombay.
- masukkan sayuran.
- masukkan bubuk cabe, rebus beberapa saat.
- masukkan mie yang telah direbus, tambahkan garam.
- tes rasa.

Nyoss banget rasanya!
Tidak perlu makan pakai nasi karena sudah ada mie, tapi kalau merasa kurang tanpa nasi ya monggo bisa pakai nasi.

Untuk resep aslinya, budae jjigae sebenarnya menggunakan kimchi dan gochujang. Kimchi adalah asinan sayuran yang di fermentasi, biasanya sayurannya kalau gak sawi putih ya lobak. Dan gochujang itu pasta cabe yang terbuat dari beras ketan dan bubuk cabe yang di fermentasi.

Kalau untuk budae jjigae ala indonesia ini yang ada saja bahannya 😂 karena agak susah cari kimchi atau gochujang. Mesti niat mencari, di tukang sayur dekat rumah nihil 😂.

Happy cooking!

Happy tummy, happy family!

Selasa, 24 Oktober 2017

Resep Bihun Rebus Mudah

Saat gelap datang dan hujan pun mengikuti, membuat malam terasa lebih sendu dari biasanya. Inginnya meringkuk langsung ditempat tidur karena cuaca yang sangat mendukung, namun apa daya jika perut berdemo menagih makanan yang sudah keluar dari jam nya.

Lihat di kulkas, dooohh! lupa hari ini lagi tidak ke tukang sayur. Cuma tahu putih yang menanti dikulkas. Hmm.. Coba cek-cek persediaan makanan yang awet. Voila ada bihun nih. Karena udaranya dikit, yuk kita bikin bihun kuah!

Bahan :
- Bihun
- Telur

- Tahu

- Bawang merah

- Bawang putih
- Cabe
- Daun bawang
- Garam
- Lada
- Air
- Sayuran (optional saja jika ada) : sawi, tomat, dll

Cara memasak :
- Tumis Bawang merah, putih, cabe dan daun bawang hingga wangi
- masukkan telur, tahu dan sayuran hingga agak matang
- Masukkan air, masak hingga air mendidih
- Masukkan bihun
- Tambahkan lada dan garam, masang hingga matang
- Tes rasa.

Kalau mau kuahnya banyak tinggal disesuaikan saja air dan bumbunya. Hmm yummy, dingin-dingin pas hujan makan yang hangat dan berkuah. 🍜 Jika pecinta pedas bisa ditambahkan bubuk cabe, agar lebih maknyus.

Happy cooking!

Happy Tummy, Happy Family!

Senin, 23 Oktober 2017

Bahagia itu sederhana II

Aloha, disebut lagi bahagia itu sederhana. Karena memang sederhana kebahagiaan yang aku rasakan sekarang. Di kontrakan baru ini udaranya lebih panas dibanding kontrakan sebelumnya karena letaknya gak begitu nyelip. Di bagian depan rumah ada teras dan juga sedikit lahan tidak ada ubinnya, tapi tidak bisa ditanami karena ada semennya. Ingin sekali menanam pohon sendiri. Di kontrakan lama pun sebenarnya sudah pernah mencoba, tapi karena sinar mataharinya tidak mau masuk, ya tidak tumbuh-tumbuh pohonnya.

Beberapa waktu lalu sempat mau menanam biji melon, sudah disisihkan bijinya, tapi belum ada potnya 😄, akhirnya disimpen doang hingga akhirnya dibuang. Nah kemarin sempat beli melon lagi, langsung deh pas pulang kerumah orangtua, bawa bekas tempat ayam goreng untuk pot dadakan dulu. 😂😂

Sebelum ditanam, biji melonnya di cuci bersih dulu untuk menghilangkan lendir buahnya, kemudian dikeringkan. Aku meletakkan biji yang sudah dicuci di atas tissu dan dibiarkan di udara terbuka di suhu ruangan saja. Esok harinya baru kutanam di pot. Potnya kuletakkan di tempat yang terkena sinar matahari saat siang. Aku hanya menyiram air di awal  karena sedang sering hujan, jadi belum ku siram lagi. Dan alhamdulillah ternyata sekitar 3 hari sudah tumbuh.

Bahagia itu sederhana 😊

Pindahan dengan Go-Box

Tidak terasa sudah hampir 3 bulan di kontrakan baru. Letaknya masih di J-town, namun aksesnya tidak terlalu masuk di dalam gang seperti kontrakan sebelumnya. Sempat bingung awalnya, bagaimana memindahkan barang-barang ke tempat tinggal yang baru. Apalagi hanya berdua, tidak seperti saat masih di rumah orangtua banyak yang membantu. Tapi sekarang jamannya sudah dimudahkan dengan teknologi. Pindahan pun tidak sesulit dulu, harus cari mobil Bak untuk pindahan, nego-nego harga dengan pemilik kendaraan dsb. Karena aku dan suami pasangan jaman now, akhirnya kami mencoba Go-box. 


Go-box sendiri merupakan salah satu layanan yang ditawarkan oleh gojek. Go-box dapat membantu kita memindahkan barang-barang hingga seberat 2000kg lho. Kendaraan yang ditawarkan oleh Go-box ada jenis : Pickup Bak, Pickup Box, Engkel Bak, dan Engkel Box, kendaraan dapat kita pilih sesuai dengan kebutuhan dan berat barang yang di angkut. 

Cara memesannya pun cukup mudah tinggal masuk ke aplikasi dan pilih Go-box. Setelahnya kita akan diminta untuk memilih jenis kendaraan yang akan di gunakan. Saat pindahan kemarin, aku dan suami agak bingung memilih antara Pickup Bak, atau Engkel Bak (kalau engkel bak bisa sekali pindah, tidak perlu 2 mobil). Akhirnya kami memilih Pickup Bak karena barang kami tidak terlalu banyak dan gapura jalan masuk ke rumah kami tidak terlalu tinggi, karena Engkel Bak memang kapasitasnya lebih banyak namun ukuran kendaraannya sendiri lebih besar/ lebih tinggi, jadi hal itupun masuk dalam pertimbangan kami.

Ada beberapa data yang harus dilengkapi sebelum memesan go-box, memasukkan alamat penjemputan, alamat tujuan, barang-barang yang akan di antar, apakah perlu tambahan tenaga yang mengangkat, asuransi yang diinginkan, waktu pemesanan/booking time, dan ceklis persetujuan. setelah itu semua diisi, maka sudah bisa langsung memesan. Nanti akan ada rincian biaya yang harus dibayarkan, jika setuju maka pemesanan bisa dilanjutkan ke driver go-box. Dan nanti driver go-boxnya akan menghubungi pemesan.





Biaya tergantung dari jenis kendaraan yang dipilih, jarak angkut dari alamat penjemputan ke alamat tujuan, tambahan tenaga (orang/kenek), dan asuransi yang dipilih. Jadi sudah ada perkiraan akan mengeluarkan biaya berapa, tidak perlu mengira-ngira. Saat memesan jangan lupa meminta driver untuk membawakan alat bantu yang diinginkan, misal terpal atau tali untuk menutupi barang jika memakai jenis yang terbuka. Atau alat bantu angkut lainnya jika diperlukan. Oia, jangan lupa mengisi waktu penjemputan, go-box bisa di pesan satu hari sebelumnya, jadi tidak terburu-buru.

Semoga bermanfaat,

wassalam....^^

Minggu, 22 Oktober 2017

Sambal eMAKCIliK

Belum lama ini mendapatkan oleh-oleh sambal dari seorang teman yang baru saja datang dari Surabaya. Sambal yang dia bawa memang sudah terkenal untuk namanya. Pedasnya mantab dan enak. Satu botol biasanya akan habis hanya dalam beberapa kali makan, karena memang suami pecinta sambal. Setelah sambalnya habis, terpikir kenapa gak coba bikin sambal sendiri. Karena yang diinginkan sambal bawang, maka cukup Bawang Merah, Cabe, Garam dan Gula bahannya. Begini cara membuatnya :

  • Cuci bersih cabe yang akan digunakan, jangan lupa kupas kulit bawang merahnya.
  • Panaskan minyak di penggorengan, goreng Cabe dan bawang merah hingga agak layu.

  • Haluskan Bawang merah dan cabe yang sudah di goreng, bisa dengan diulek ataupun diblender. Untuk tekstur halus atau kasarnya bisa disesuaikan dengan keinginan masing-masing. Jangan lupa tambahkan garam dan gula untuk penyedapnya.

  • Setelah di haluskan atau di hancurkan, bawang dan cabe di goreng kembali dengan minyak panas. Sebentar saja tidak perlu lama.
  • Setelah di goreng, bisa langsung di tempatkan di tempat yang diinginkan. Yang di tempatkan bukan hanya sambalnya saja, sertakan juga minyak yang tadi digunakan untuk menggoreng. 
 Voilaaaaa.... jadilah sambal eMAKCIlik ^^, 


Enaknya membuat sambal sendiri adalah untuk kadar kepedasan bisa disesuaikan dengan keinginan masing-masing. Jika pecinta pedas, maka cabe-nya bisa ditambah. Jika tidak suka terlalu pedas bisa disesuaikan. Ingin mengurangi garam, ya tinggal dikurangi garamnya, dll. Dan yang pasti dari semuanya adalah kalau membuat sambal sendiri bisa lebih irit dibandingkan membeli sambal. ^^

Selamat berkreasi!

Happy Tummy, Happy Family!

Sabtu, 21 Oktober 2017

Kolam Renang Tirta Maya II, Depok

Setelah cukup berhasil menyembuhkan sakit di pinggang karena berenang dan kedokter sih ^^, jadi keranjingan berenang. Kali ini aku dan suami memutuskan untuk renang ke kolam renang yang agak jauh dari rumah. Namanya Kolam Renang Tirta Maya II.



 Kolam Renang ini terletak di dalam kawasan Sawangan Golf and Hotel Resort, letaknya persis di pinggir Jalan Raya Bojongsari, Depok. Buka kolam renangnya dari jam 6.30 - 18.00. Harga tiket masuknya untuk hari Senin - Jumat Rp.25.000,- dan Sabtu - Minggu Rp.30.000,-


Setelah membeli tiket di loket, ada pintu yang akan membawa ke arah kolam renang. Setelah melewati pintu antara loket dan pintu menuju restoran, akan disajikan dengan pemandangan hijau nan asri, banyak pohon ataupun rerumputan di sepanjang jalan setapak menuju pintu masuk ke kolam renangnya.




Cahaya matahari pagi ini, membuat warna hijau dari rerumputan dan birunya langit menjadi lebih indah. Begitu masuk pintu pengecekan tiket, mata akan langsung di kenyangkan dengan pemandangan kolam renang persegi panjang, dimana ada 1 kolam besar dan 2 kolam kecil untuk anak-anak di sebelahnya. Di sekitar kolam, banyak bangku-bangku beratap yang bisa digunakan untuk meletakkan barang bawaan, sekedar duduk, atau beristirahat. Penjaga kolam pun siap sedia berjaga di sisi kolam dengan bangku tingginya, aku melihat ada 3 spot untuk penjaga kolam renangnya. masih di sekitar kolam utama, ada beberapa kantin penjual makanan dan pancuran untuk membasahi badan sebelum menceburkan diri di kolam.





Setelah lelah berenang di kolam utama, dan matahari pun mulai agak panas, saatnya untuk berjalan-jalan santai menjelajah. Ada 2 jalan setapak di sekitar kolam utama yang mengarah ke "bawah", salah satunya di sebelah kanan kolam anak-anak. Saat turun melalui tangga batu, ada taman-taman lagi yang bisa di gunakan untuk menggelar tiker saat berkunjung dengan keluarga, jika sudah tidak mendapatkan tempat duduk. ada ayunan untuk anak-anak balita di sebelah kolam anak-anak yang dibawah, di kolamnya pun ada perosotan untuk anak-anak. 




Setelah jalan lagi mengikuti jalan setapak, akan menemukan kolam arus yang cukup panjang. Dimana ditengah kolam arus terdapat beberapa tempat duduk berpayung untuk berstirahat dan ayunan yang lebih besar. Di sekitar kolam arus pun terdapat beberapa tempat istirahat dan pancuran untuk membilas. Tidak lupa di bagian kolam arus pun aku menemukan 2 spot penjaga yang sedang berjaga. Untuk di kolam arusnya, banyak air yang memancur dari beberapa bagian yang sudah disediakan. oia fyi, Kolam arus ini tingginya 1,2 M.










Saat sudah bermain-main dan istirahat di kolam arus, saatnya untuk membilas, maka kami berjalan lagi "naik" ke atas melalui tangga batu yang satunya lagi, dimana letaknya persis di depan kolam utama untuk dewasa. Di sebelah tangga batu yang menuju ke atas, ada lagi perosotan yang lebih besar, bisa untuk orang dewasa dengan 2 perosotan. 



Untuk tempat membilas, kamar mandi dan kamar gantinya kami harus "turun" letaknya persis dibawah pintu masuk ke kolam renang. Naik-turun-naik-turun.






Secara keseluruhan kolam ini bagus, baik bagi yang benar-benar mau berenang ataupun sekedar bermain bersama keluarga. Ada permainan anak-anak walaupun tidak banyak. Dan lingkungan kolam sendiri yang bisa digunakan untuk piknik. Jika membawa kendaraan pribadi, lahan parkirnya pun cukup luas. Dapat menampung banyak motor ataupun mobil. Tapi untuk yang tidak membawa kendaraan pribadi, bisa naik angkutan no.29 dari Ciputat atau no.03 dari Terminal Depok. 



Seneng sih kesini, tapi kalau kesiangan, -_-" penuhhhh... maka jika menghindari kolam yang penuh, datang pagi saat jam buka ^^)v

Selamat Berenang-ria ~ ~ ~

Kamis, 19 Oktober 2017

Kita yang melakukan, orang lain yang mengomentari

Mungkin sudah kodratnya manusia dengan mudahnya mengomentari urusan orang lain yang bukan urusannya. Kita yang melakukan, Allah yang menentukan, orang lain yang mengomentari ^^.

Belum lulus ditanya "kapan lulus?"
Belum nikah ditanya "kapan nikah?"


Baruuu juga nikah, tapi..
Belum punya anak, ditanya "kapan punya anak?" plus terkadang ditambahi bumbu "jangan ditunda lho, nanti susah"

Baru punya anak satu, ditanya lagi "kapan nambah momongan?"
Baru punya anak dua, ditanya lagi "kapan nambah adek lagi nih?"


Akhirnya hamil anak keempat, dikomentarin "banyak banget anaknya, Gak kb ya?"
Kalau sudah nafas sebentar, lagi asik asiknya ngeliat pertumbuhan anak,
udah dikomentarin "kok anaknya kurus sih, gak doyan makan ya?"


Belum masalah melahirkan, "kenapa mesti ngelahirin secara sc?"
beda lagi komennya kalau pro sc "kok ngelahirinnya normal sih, normal sakit tahu nanti gak rapet lagi lho!" (lhaaaa... Sotoy!)


Belum lagi masalah ibu "bekerja" dan ibu "rumah tangga" hedeeeuhhh...

Kalau pulang kerja sampai malam sudah ada yang komentar "kerjanya lembur terus ya mba?"
Kalau kerja sampai sabtu sehingga hari minggu pun dijadikan hari tidur nasional, ada lagi yang komen "sibuk banget sih, gak pernah kelihatan"

Pusiang pusiang pusiang.... Etss.... Stop!

Ngapain juga pusing mikirin hal seperti itu. Kalau mau dilihat dari sisi positifnya, manusia macam itu tandanya sangat perhatian sama kita. Mereka mengikuti alur perkembangan kita hingga bisa berkomentar seperti itu.

Cukup jawab secukupnya, jangan terpancing emosi. Jika dia bertanya makan jawab pertanyaannya. Jika dia berkomentar, maka senyum dan jawab iya jika memang iya. Senyum dan jawab tidak jika memang tidak.

Tapi jika dia bertanya hal hal yang bahkan kita sendiri pun tidak tahu jawabannya, maka persilahkan dia untuk bertanya langsung kepada Allah SWT. ^^

Namun jangan lupa untuk berkaca diri, jaga lisan, jangan sampai kita berkata-kata kepada orang lain yang bahkan kita sendiri pun akan terluka jika mendengarnya. ^^

Wassalam...

Selasa, 10 Oktober 2017

Kolam Renang Ceria, Kukusan, Depok

Nyut nyut di pinggang masih terasa, ada teman yang menyarankan untuk berenang agar rasa sakitnya berkurang. Akhirnya aku memaksakan diri untuk menghampiri kolam renang yang letaknya tidak jauh dari rumah (walaupun, harus naik gojek hehe..). Namanya kolam renang CERIA. Letaknya sendiri ada di dalam perumahan Pondok Kukusan Permai dan sebelahan dengan Waterpark ceria. Mungkin karena letaknya ada di dalam komplek perumahan dan disekitarnya banyak di tanami oleh pohon-pohon dan tumbuhan, sehingga terasa asri dan jauh dari polusi.

Kolam renang ini buka sekitar pukul 6.30 pagi. Harga tiket masuknya sendiri, Rp.20.000,- (weekday), dan mungkin Rp.25.000,- (Weekend), karena aku kesana pas hari biasa. Kalau pas weekend, duhh seperti cendol manusia. Kolamnya sendiri terbagi 3 dan ukurannya pun tidak terlalu besar. Kolam dewasanya pun tidak terlalu dalam, sekitar 2m saja. Dan ditemani oleh 2 kolam untuk anak-anak yang pastinya banyak permainan perosotannya. Cekidot penampakannya!

Kolam utama

Kolam anak


Kolam anak
Fasilitas yang ditawarkan di kolam renang CERIA ini sendiri selain tempat bilas yang cukup banyak, adalah adanya tempat-tempat lesehan ataupun bangku-bangku yang bisa digunakan untuk makan-makan, dan gedung serbaguna yang berada persis di depan kolam renang. Bukan itu saja, setelah melewati kolam dan tempat membilas, ternyata di dalam kawasan kolam pun ada villa yang dapat disewakan.
Berikut beberapa penampakannya.

Gedung pertemuan









Ini untuk villa-villa yang berada di dalam kawasan kolam renang.




Paling enak memang datang di hari biasa lumayan sepi, saat berenang tidak kesenggol sana kesenggol sini. Tapi tempat penjual makanan pun otomatis banyak yang tutup. Namun jika ingin datang di hari libur, sabtu atau minggu. Lebih baik datang di awal waktu karena lebih segar dan masih sepi. Dan jika ingin naik angkutan bisa naik angkot no. 04 dari terminal depok.

Selamat berenang ria!