Senin, 25 Januari 2016

Packing Baju Dedek


Sudah selesai packingnyaaaa hari minggu kemarin, tapi bukan buat pergi. Yang di Pack adalah baju dan asesoris Alm.Dede Banu yang belum sempat dipakai. Ada beberapa potong pakaian : baju lengan panjang, lengan pendek, celana panjang, celana pendek, celana pop, Clodi (yang masih di dalam plastiknya), kaos dalem, baju kodok model panjang, sedang, dan pendek. Dan beberapa asesoris : selimut, kaos kaki, sarung tangan dan kaki, topi, waslap, selimut, bedong, kain gendongan sampai bantal+gulingnya. Dan numpang beberapa potongan asesoris ibu : breastpad homemade sendiri :p

Buka lagi lemarinya, keinget lagi lucu-lucunya baju mungil-mungil ini :) tersenyum? pasti, sedih? hmm...
Sama si ayah, mulai deh ngebuka bungkusan plastik yang sudah di pesan sebelumnya di tokopedia, yang penjualnya dari semarang (jauhh...), soalnya cek cari yang di jakarta di tokopedia nggak nemu yang jual. Kalau online yang lain, kadang nggak percaya :p, dan kalau mau nyari ke toko offline, duh lagi malesnya... Harganya 128ribu rupiah dan ini sudah termasuk pompa, plastik kedap udara (yang ujungnya ada penutupnya) sebanyak 6 buah, masing-masing ukuran 50x70 (2buah), 60x80 (2buah), 80x100 (2buah). Walau sudah tahu ukuran plastiknya, pas dibuka surprise juga, ternyata ukurannya besar. Awalnya niatnya mau dipisah-pisah, tapi karena ukuran plastiknya yang besar, hanya 3 plastik yang terpakai, itu juga ukuran yang kecil-kecil. Menang banyak deh ^^.

Ini bungkusnya (pompa sudah termasuk di dalamnya)
Ayah lagi coba buka penutup plastiknya
Mulai masuk-masukin ke plastik
kalau udah dimasukin baju dan di tutup ujung plastiknya, tancapkan pompa di benjolan udara di plastiknya, mulai memompa, dan voila! setelah tangan pegal, lama-lama plastik itu mengempis sampai tidak ada udara lagi didalamnya. 








Minggu, 17 Januari 2016

Ke-aku-an-ku

Hari ini surya menyapa, mengibas lelapnya malam
Teringat peluh lelah dan rintihan perih di waktu lalu
Meninggalkan kenangan lubang pesakitan
Menimbulkan senyum simpul penghias luka
Duka ku kuhilangkan suka ku kupersilahkan 

Menatapku akan jauhnya samudera
Yang takkan pernah ada akhirnya
Gelombang naik menggentarkanku
Gelombang turun menakutiku
Riak ringan membuatku kelu

Ku tak lagi menggapai sedihku
Ku hempas semua penatku
Ku buang semua peningku
Ku lupakan semua mualku

Saat ini, kutundukkan segala pongahku, kuangkat kedua tanganku, kusujudkan semua badanku, memohon ampunan, hanya kepadaMu, 
wahai Tuhanku, Allah SWT.

Sabtu, 16 Januari 2016

Review buku - "Kamu Indonesia Banget Kalau..."


Buku ini diterbitkan di tahun 2013 oleh Transmedia. Buku "Kamu Indonesia Banget Kalau..." ini ditulis oleh "bule" bernama Berit Renser. Berit Renser adalah penulis, jurnalis, dan fotografer lepas dari Estonia. Isi buku ini menceritakan tentang pengalaman Berit selama tinggal di Indonesia. Sudut pandang yang diambil jelas dari sudut pandang si "bule". Kata-kata dan kalimatnya sederhana dan mudah untuk dipahami. Walau ada beberapa kalimat yang agak bingung maksudnya. 

Disini diceritakan segala macam kebiasaan serta perilaku orang Indonesia yang menurut Berit luar biasa ajaib, karena bertolak belakang dengan kebiasaan dan perilaku orang-orang di negaranya. Mulai dari bahasa sapaan (selamat pagi, siang, sore, malam), privacy (kebiasaan keponya orang Indonesia yang suka nanya "darimana?" "mau kemana?" dll), kebiasaan ngaret (inimah umum ya :p), berhubungan sama hujan (pada males keluar dan kemana-mana kalau hujan), apa yang tabu di Indonesia (tentang norma yang ada), Birokrasi di Indonesia, buang sampah sembarangan dan gak menjaga lingkungan, sampai cerita tentang anak dalam (yang sebenernya lebih maju daripada anak kota), dll. 

Hal-hal ini banyak kejadian di Indonesia (walaupun gak semua orang Indonesia seperti ini dan gak di semua daerah seperti itu) bahkan beberapa kejadian biasa banget rasanya, tapi kalau kita baca buku ini dan liat dari sudut pandang si "bule" kesannya kok jadi lucu dan agak miris sebenernya, dan jadi ada perasaan "bener juga ya...". Misalkan di bab "kenapa bule cinta Indonesia" diceritakan Berit diminta rekomendasi oleh lembaga kursus bahasa untuk mencari bule pengajar bahasa Inggris. Awalnya Ia menawarkan orang Afrika selatan yang Bahasa Inggrisnya jago, namun dengan perawakan seperti orang Afrika, lembaga tsb menolak. Kemudian ditawarkan kenalannya yang lain, keturunan Australia-Indonesia, dengan kemampuan Bahasa Inggris rata-rata, dan perawakan seperti orang Indonesia, lembaga tsb juga menolak. Akhirnya Ia menawarkan pilihan terakhir yang bahkan menurutnya agak kacau. Orang Ukraina, dengan Bahasa Inggris jelek, perawakannya tinggi, putih, pirang, bermata biru. Dan Alhasil yang membuat tertarik lembaga tsb adalah pilihan ketiga. saat ditanya, mengapa tidak memilih yang pertama, yang bahasa Inggrisnya paling sempurna. jawaban yang didapat adalah "biasanya native speaker itu ya orang kulit putih"......(wekweewww). Dan masih banyak cerita lainnya yang Indonesia banget.

Pengalaman-pengalaman yang diceritakan Berit mengena banget menurutku sebagai orang Indonesia :D. Seharusnya sih jadi bisa belajar sesuatu ya dari sini, karena cerita yang ada di buku ini merupakan kritikan juga bagi orang Indonesia. Yang masih jelek mesti diperbaiki, yang sudah bagus ya dipertahankan atau malah ditingkatkan.

Jumat, 15 Januari 2016

Review buku - "Affair Next Door"


Buku dengan 408 halaman ini di terbitkan pertama kali di tahun 1897 di New York. Ditulis oleh Anna Katherine Green. Dicetak pertama kali di Indonesia di tahun 2013 oleh Visi media. Buku ini bercerita tentang seorang wanita mandiri dan cerdas paruh baya bernama Amelia Butterworth yang menjadi saksi dari pembunuhan seorang wanita yang tidak dikenal. Mayat wanita itu tertimpa cabinet, sehingga mukanya hancur dan sulit untuk diidentifikasi. Pembunuhan tersebut terjadi di rumah tetangga sebelahnya. Setelah terlibat didalamnya menjadi saksi, ia justru tertarik untuk memecahkan misteri yang terjadi di balik pembunuhan itu. Ia bergerak dan mencari tahu tentang siapa pelakunya, siapa korbannya, apa motive yang melatarbelakangi, alat membunuhnya, waktu terjadinya pembunuhan, dan cara serta alur terjadinya pembunuhan. Segala sepak terjangnya membuatnya bertemu dengan seorang detektif dari kesatuan kepolisian New York Metropolitan yang menangani kasus pembunuhan ini.

Ebenezer Grayce nama detektif tersebut. Detektif yang sudah berusia 70 tahun ini merupakan salah satu detektif ternama dalam kesatuannya. Ia terbiasa menangani kasus-kasus yang sulit untuk dipecahkan. Pada awalnya, Ms.Amelia yang tangguh dan tidak ingin dipandang rendah ini, tidak ingin bekerja sama dan menganggap ini adalah persaingan dengan Mr. Grayce dalam memecahkan kasus. Setelah berjalannya penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian maupun olehnya sendiri, Ms.Amelia bertukar info dengan Mr.Grayce tentang berbagai bukti yang ada. Setelah mengikuti instingnya dan merangkai setiap bukti yang ditemukan, serta bertukar info dengan Mr.Grayce. Ms.Amelia dapat membantu Mr.Grayce dan kepolisian New York dalam menemukan pelakunya.

Novel  ini agak lama aku baca, dari tanggal 3 januari dan baru selesai tanggal 13 januari. Ternyata ini novel detektif wanita pertama yang ada. Novel ini mengambil latar belakang penggambaran jaman dahulu, dengan tempat dan fashionnya (sesuai sama tahun terbitnya ya 1897 ^^) bahkan kendaraan yang digunakan masih kereta kuda. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang Ms.Amelia. Ms.Amelia ini memutuskan untuk tidak menikah, dan sepertinya menggambarkan wanita yang ingin membuktikan diri dan tidak mau kalah dari laki-laki. Ada beberapa teori yang muncul dalam pemecahan kasusnya, namun akhirnya teori yang paling tak terduga yang terjadi. Menurutku cara penulisannya agak berliku-liku, pemilihan kalimat/kata kadang aneh (mungkin karena ini novel 1 abad yang lalu yaa), menggunakan banyak penjabaran perasaan. Namun penulisannya cukup detail khususnya untuk menggambarkan orang-orang yang ditemui oleh Ms.Amelia sehingga dapat membuat imajinasiku merasa ada di tkp langsung melihat dari segi Ms.Amelia. Ada beberapa bagian merasa bosan membacanya, ingin cepat menuju intinya. Namun di beberapa bagian cukup membuat penasaran.

Tapi memang akhir novel ini tidak terduga, cukup menghibur :).

Rabu, 13 Januari 2016

Here are the "Rangers"

Sudah cukup lama gak kumpul sama rangers. Who the hell are rangers? :D. Rangers ini sobatnya suami waktu jaman masih jadi pacar. Tapi karena kami tak terpisahkan, jadilah ikut-ikutan di dalamnya. Di Rangers ini juga ada temanku semasa SMA. Sebenernya gak ada nama awalnya, tapi mungkin kalau mau update di medsos kepanjangan sebut satu-satu, jadilah nama Rangers. Karena seperti power rangers, masing-masing warna, masing-masing kepribadian, masing-masing ego and pikiran, tapi bisa bersatu.

Masing-masing Rangers memiliki kesibukannya masing-masing, walau begitu masih mudah bagi mereka untuk kumpul (walau gak semua personilnya). Rumah mereka masih cakupan wilayah Jaksel-jaktim-depok dan biasanya kalau hang out pun cari tempat yang terjangkau, di daerah jaksel-depok. Atau kalau lagi bokek-bokeknya, rumah personilnya yang dibuat ngumpul untuk sekedar ngopi, ngemil, dan chit-chat. Biasanya kalau kumpul bahasan yang biasa dibahas, ya seputar kehidupan masing-masing personil (dari asmara, kerjaan, keluarga, sampai cita-cita yang belum kesampaian), gadget terbaru (beberapa dari mereka keranjingan gadget), sampai berita terbaru yang lagi hangat mondar-mandir di medsos. Kegiatan lain rangers adalah jalan-jalan (mau dalam kota ataupun luar kota) atau share tentang perjalanan pribadi masing-masing anggotanya. Dan satu lagi kegiatan rangers yang gak kalah penting adalah photo-photo, dimanapun juga, kapanpun juga, dalam suasana seperti apapun juga, yang penting cekrek! :D.





Kenalan yukkk sama personilnya (ini penilaian pribadi ya, dilarang kayak blangkon jendol dibelakang a.k.a menggerutu dibelakang :p)
  • Udin = Begitu nama panggilannya, atau “abang”, mungkin karena dia yang di-tua-kan, walau usianya bukan yang paling tua. Abang ini yang mengenalkan aku sama suami, dia temen SMA aku dan temen kuliah suami. Personalnya “unik”, jauh dari kalem :p bukan pendiam, kalau curhat kadang diulang-ulang. Butuh didengarkan, tapi kadang tidak mendengarkan. Kalau lagi kumpul dan gak tau mau bahas apa lagi, si abang pasti tenggelam di hp nya (walau tuh hp gak ada notifnya). Abang ini yang paling care dan setia kawan diantara personil lainnya. Menjaga silaturahmi kayaknya salah satu motto hidupnya deh :). Anak pertama dari 4 bersaudara ini sekarang lagi sibuk kerja di salah satu statiun televisi swasta di Jakarta.
  • Arline = Wanita karir satu ini paling terorganisir dibanding yang lainnya. Menurutku Arlin termasuk tipe yang perfeksionis (walau tidak kronis). Tidak ingin ada hal-hal lain terjadi diluar rencananya. Apapun yang akan dilakukan, kemanapun akan melangkah, dia akan merencanakannya dengan matang. Tipe yang ingin membuktikan diri. Temen ngobrol yang asyik untuk bertukar info apapun juga, optimis, namun terkadang masih emosian. Rumah Arlin yang dari awal jadi base camp-nya rangers kalau lagi gak kumpul di luar. Si cantik ini sekarang berkarier di perusahaan multinasional produsen peralatan konstruksi, pertambangan dll.
  • Rangga = Cowok yang satu ini paling tahu perkembangan fashion yang lagi in, khususnya fashion cowok, karena doi kerja di perusahaan retail yang menjual barang-barang fashion. Personilnya agak usil, apalagi terhadap hal-hal yang dia anggap ekstrem. Kadang-kadang coletahnnya bikin ngakak. Paling jarang nongol di group, kalau nongol cuma untuk ngusilin pikal (soulmate-nya pikal di rangers). Paling gila sama yang namanya cekrek-mencekrek, paling jago nyari angle yang unik (modelnya diem aja, dia as photographer yang nungging-nungging nyari angle yang ok :D).
  • Fitri =  Wanita mungil ini sangat-sangat sibuk dengan kerjaannya, boleh gak disebut workaholic? :D. Dengan kantor yang jaraknya sangat dekat dari rumah, kantor itu sudah jadi rumah keduanya. Bahkan untuk bolos gak masuk aja susah, takut disamperin sama bos nya kerumah, karena Fitri merupakan tangan kanan bosnya, kelabakan lah si bos kalau Fitri gak masuk kerja. Personalnya ramah, senang mendengarkan, dan mudah bersimpati. Dengan rumah yang jaraknya paling jauh dibanding personil rangers lainnya dan waktu kerjanya yang gila, fitri juga jarang ikut kumpul, namun cukup aktif di group chat.
  • Pikal = “Pakejul” nama panggilannya selain pikal. Pakejul ini pejuang cinta sejati, yang sepertinya masih perlu belajar strategi untuk mengejar targetnya :p. saat ini sebagai manajer di salah satu gerai perusahaan retail yang menjual makanan. Kalau dulu personalnya lucu (saat dia ngucapin suatu hal, atau cuma sekedar ngeliat mukanya entah kenapa aku merasa itu lucu dan mengundang tawa). Personalnya pun cukup sabar. Namun sejujurnya saat ini sudah tidak terlalu mengenal pakejul. Semenjak susahnya pakejul diajak untuk kumpul. Kegiatannya selain bekerja, lebih banyak begadang, entah apa tujuan dari begadang itu. Inget kata bang Rhoma kal “Begadang jangan begadang kalau tiada artinya, begadang boleh saja, kalau ada perlunya…” perlu nya kal, bukan setiap hari :p Lakuin yang ngebuat lo bahagia, jauhi yang membuat lo tertekan melakukannya, tentukan langkah lo sendiri.
Dari sekian banyak pembahasan tentang “gak ikut kumpul”, untung aku gak ikut dibahas, karena kayaknya aku yang paling jarang ikut kumpul :D maafkan sayaaa.

 

 

Semoga Rangers selalu satu wadah walau dengan warna masing-masing. Masih dapat bercengkrama, saling mengingatkan, mengajak dalam kebaikan, dan menyatukan cita-angan yang masih belum kesampaian :) 

Selasa, 12 Januari 2016

40 hari Sudah...


Hari Minggu kemarin merupakan 40 hari lamanya jagoan surga ku sudah bertemu dengan Sang Pencipta Allah SWT. Semoga jagoanku ditempatkan di Jannah Allah SWT yang paling indah. Ku sudah bisa sepenuhnya tersenyum saat mengucapkannya. Beban ini sudah jauh lebih ringan. InsyaAllah, semoga sudah sepenuhnya ikhlas. Life must go on. Kejar kebahagiaan yang dari kemarin sempat bersembunyi menunggu untuk ditemukan. Tinggal menunggu luka ini kering, membersihkan segala yang perlu di bersihkan, mengumpulkan semua angan, dan memulai kembali mengejar matahari.

Melewati 40 hari berselang bukan perkara yang mudah ku akui, namun bukan perkara yang sulit juga. Lingkungan sekitar, keluarga, kawan, dan diri sendiri sangat menentukan hasil akhirnya. Dengan berserah segalanya pada Allah SWT, diri ini berusaha untuk menjauhi kesedihan, karena bukannya tak mungkin mengingat sedikit membuat air mata ini menggenang. Dukungan keluarga, khususnya suami sangat penting, manusia yang paling dekat untuk diajak berbagi gundah gulana adalah dirinya. Alhamdulillah Allah SWT menganugerahkan suami yang dapat mendengarkan, walau terkadang kurang peka (tak ada manusia yang sempurna kan). Kumpul dengan keluarga, bercengkrama dengan mereka dapat menceriakan hari ini. Sekedar papasan dan saling sapa antar tetangga pun dapat membuat senyum ini mengembang. Berkirim lawakan dan doa dengan kawan walau hanya melalui medsos tanpa bertatap muka dapat meredakan kesuraman tersendiri. Intinya bagaimana caranya kita dapat memandang segala hal dari segi yang positif, entah seberapa kecil kejadiannya, atau seberapa ringan suasananya.

Sebelumnya aku manusia penuh langkah kaki, akankah aku ingin seperti itu lagi? Mencari seongok berlian dengan mengejar peluh yang begitu jauh dari kediaman. Sempat tercetus dipikiran, aku menginginkan jarak yang lebih terjangkau dengan langkah ini. Walau dimanapun langkah ini ada, insyaAllah jiwa ini juga tinggal, namun tetap ingin mencari yang lebih dekat. 

Berapa banyakpun lembaran yang akan ditawarkan, bukan menjadi patokan bagiku. Karena punahnya kejenuhan yang aku inginkan, bukan lagi kesedihan. Mungkin ku tahu jiwaku masih bisa bergerak dan bercengkrama dengan jiwa yang lain, mencari keunikan dunia ini, atau malah mendapatkan ilmu akhirat dan berharap dapat menikmati semua itu.

Minggu, 10 Januari 2016

Adult Coloring book - Color of Human

Kemarin jjs sama suami ke Cinere mall, niatnya sekalian mau kerumah om yang memang searah kalau mau pulang. Dan emang dari kemarin pingin banget minum rootbeernya A&W. Jadilah ke cimal yang ada A&Wnya. setelah selesai memenuhi keinginan yang tertunda (segelas besar rootbeer dengan float), keliling-keliling dulu karena helm suami sekalian dicuci, dan lamanya 2 jam. Awal ke 21, tapi gak sreg sama film-filmnya. Jadilah turun satu lantai masuk ke toko buku.

Lihat banyak buku yang menggugah selera, tapi karena keadaan kantong tengah bulan, ya gak bisa beli macem-macem :p. Lagi bingung mau beli buku apa, suami datang dengan buku di tangan berjudul Adult Coloring book “color of human”, dengan warna dan corak sampul yang eye catching banget :).

 
Buku ini adalah buku mewarnai untuk orang dewasa. Niat buku ini dibuat secara garis besar untuk bantu orang menyalurkan stressnya. Dengan cara mewarnai, paling gak bisa menciptakan suasana hati yang lebih tenang dan bahagia (di buku sih tulisannya gitu). Sebenernya untuk anak-anak juga bisa, tapi memang ada beberapa page yang gambarnya terlalu njelimet. Kalau komentar suami “aku ngewarnain malah tambah stress kayaknya” (karena beberapa gambar njelimet ini, dia gak begitu suka). Tapi setelah buka-buka page-nya, kayaknya seru juga nih, akhirnya aku beli deh, dan gak lupa beli pensil mewarnai juga. 
 
Salah satu isi nya

unyu-unyu

Adult Coloring book – color of human ini buku ke-6 Mba Ranggi Ariliah. Sebelumnya ada “color harmony”, “color of art”, “color of wildlife”, “color of flower”, “color of animals”. Kenapa aku milih ini? Karena covernya paling eye catching, simple ya. Walau yang lain juga sampulnya keren, tapi yang ini sudah menawan hati. Ternyata buku dengan tema Adult coloring book ini lagi menjamur ya. Aku lihat gak cuma mba Ranggi ini aja yang bikin, Ada beberapa buku dengan tema Adult coloring book. Apa berarti tambah banyak orang stress, sehingga mendorong orang untuk membuat buku seperti ini? Atau aku-nya yang ketinggalan berita?. kayaknya pertanyaan yang kedua ya.

Setelah Setelah sampai dirumah, mulai deh eksekusi untuk nyobain ini buku, dengan sebelumnya pamer dulu ke nyokap dan kakak (biasaaa, kalau abis beli apa, anak bungsu ini karena kurang kerjaan kelakuan begitu). Isinya semuanya hitam putih, dari halaman paling pertama setelah cover, jadilah halaman itu yang di eksekusi duluan.

Hasil Eksekusi :p
Rasanya ? belum ada rasanya, keburu pegel :p, tapi enjoy kok! Saking sudah lamanya gak mainan mewarnai kayak begini. Terakhir sih, nemenin siapaaaa gitu mainan mewarnai gini. Kalau nemenin anak kecil mewarnai, lama-lama jadi nafsu sendiri pengen main, mungkin masih ada keinginan terpendam. Dan memang mewarnai bukan cuma untuk anak kecil aja, walaupun kalau kita lihat di pos-pos bencana alam, biasanya anak-anak kecil yang diajak bermain dengan cara menggambar atau mewarnai agar dapat mengekspresikan diri mereka.

Yang merasa agak stress ;p dan tertarik corat-coret yang berwarna boleh coba nih Adult coloring book, jangan malu untuk mewarnai, aku temenin wkwkwk.... yang sekedar mengisi waktu luang, menghilangkan kejenuhan, gak tahu mau ngapain, daripada iseng yang gak jelas, mending membuat sesuatu yang berwarna. Kalaupun mau mewarnai tapi cari yang lebih murah, gak perlu beli bukunya, cukup ada paket internet, browsing picture hitam-putih yang sekiranya oke untuk diwarnai, print, warnain deh :)

Ekspresikan diri kita dengan sesuatu yang positif dan gak nyusahin orang lain, dan khususnya yang bisa membuat kita happy. yippie!

Jumat, 08 Januari 2016

Terapiku

Hari ini aku kontrol lagi, di RS yang sama saat aku melahirkan. Di sabtu yang cukup cerah ini, dengan ditemani ortu (suami masuk kerja pagi). Tidak seperti biasanya, poli hari ini lebih penuh dengan pasangan-pasangan muda yang akan memeriksakan kandungan. And as usually kalau manusia melihat suatu situasi yang pernah dia lewati sebelumnya, pikiran akan melayang ke masa itu. Yup, aku teringat saat aku dan suami memeriksakan kandungan. Senyum senyum sendiri aku melihat mereka, kebahagian itu tak tergantikan bagi para pasangan muda, menanti anak pertama. :)

Kontrol ke RS menjadi terapi tersendiri bagiku. Bahkan setelah selesai sc, terbaring menginap diruang perawatan juga merupakan terapi bagiku, karena aku sekamar dengan ibu-ibu yang melahirkan secara sc, yang diwaktu-waktu tertentu saat jam menyusui tiba, bayi-bayi mereka akan diantar ke kamar untuk mereka susui dalam waktu yang cukup lama. Tangisan bayi-bayi itu sempat membuatku pusing, bahkan saat sudah pulang dari perawatan yang pertama, mendengar tangis bayi masih membuatku pusing ingin muntah. Dengan berjalannya waktu, rasa itu berkurang. Saat masuk RS untuk yang kedua kalinya, rasa itu telah pudar. Aku sekamar lagi dengan ibu-ibu yang baru melahirkan bersama dengan bayi mereka. Bahkan kali ini untuk waktu yang cukup lama, seminggu. Namun hingga saat ini, yang belum bisa kulakukan adalah menggendong bayi. Aku masih tak sanggup, bahkan membayangkannya saja sudah membuatku sungkan, entah, terasa masih ada rasa yang aneh disana.

Di poli tidak hanya dipenuhi oleh pasangan-pasangan muda, namun banyak juga orangtua dengan bayi atau anak mereka. Melihat mereka menggendong bayi mungil atau anak mereka, membuat perasaan iri mengintip dihatiku. Jadi terpikir, betapa teganya orang-orang yang membuang bayi mereka, apalagi hingga bayi itu meninggal. Sedangkan banyak di seantero negeri yang ingin memiliki dan membesarkan anak. 

Namun ku tahu, aku juga harus bersyukur, masih banyak pasangan yang di beri cobaan tidak dapat memiliki anak. Sedangkan Allah SWT masih memperbolehkan aku menjadi seorang ibu, dari jagoan surgaku :). Ini sebagian dari cobaan yang Allah SWT berikan kepadaku, suami dan keluarga agar kami lebih baik lagi kedepannya. 

Dan aku percaya, tidak ada suatu cobaan yang dibebankan oleh Allah SWT melebihi kekuatan yang dimiliki oleh hambaNya :)

Brosist Family

Pas lagi iseng buka foto-foto lama yang ada di laptop, sampailah aku di folder brosist, udah pernah diulas sebelumnya, brosist ini semacam geng waktu masih kuliah, bukan geng juga sih :p Cuma sobat-sobat yang biasa kumpul bareng aja. Nengok foto-foto brosist dari mulai jaman kuliah sampai sekarang. Jadi pengen ulas mereka ah. 

Brosist sendiri kayaknya mulai terbentuk sejak 2005, karena ini tahun kita mulai kuliah di kampus biru tercinta yang ada di tengah kota, yang jalanannya gak pernah gak macet, dan sukanya tawuran sama tetangga sebelah persis :D. Di fakultas Psikologi, fakultas kebanggaan mahasiswa/I psikologi (yaiyalahh :p). Di tahun ini semua masih ada, means gak semua anggota brosist menyelesaikan kuliahnya dikampus biru tercinta itu.

Ke kampus dengan adanya brosist bikin hari-hari yang dilewati lebih berwarna :D dari mulai ngerjain tugas (contek-contekan maksudnya), make kaos kembaran (beli murah depan kampus, kaos beberapa kali pake melar), ngobrol ngalor ngidul (seinget aku dulu setiap rabu, kumpul di lantai 5 cari pojokan sepi untuk ngebahas hal apapun, dari yang umum sampai yang tabu), madol bareng sampai malam. Kegiatan madol sih biasa lah, kaya anak kuliahan lainnya waktu jaman itu : makan, karokean, nonton, atau jalan-jalan gak jelas kemana-mana dan foto-foto. Cekrekk!


Saat ini mengumpulkan mereka sungguh-sungguh susah, karena memang sudah memiliki kesibukan masing-masing dan kota yang berbeda-beda. Okeh, kita ulas siapa aja anggotanya :p siapa tau setelah ini bisa kumpul-kumpul lagi : 
  • Intan - Kami memanggilnya “munying” sejujurnya aku lupa kenapa munying. Apa karena seperti tikus hahaha “nying2”… eniwei, munying saat ini tinggal di Surabaya bersama suaminya, namun masih kok bisa bolak balik Jakarta kalau ada event. Dari jaman dulu sampai sekarang, munying selalu setia jadi driver anak-anak kalau kumpul :p apalagi Isuzu Panther Touringnya yang dengan setia nemenin ngebolang kemana-mana. Jaman kuliah, Cuma dia nih, bawa mobil tapi Cuma bawa duit 5rb hahaha. Tante yang satu ini sekarang kegiatannya bantuin orang-orang yang lagi mau invest di asuransi dan jalan-jalan :p.
  • Gesti - Mommy yang satu ini biasa dipanggil geges, atau titi. Orangnya to de point, paling gak doyan basa basi, kalau suka dia bilang suka. Tapi kalau gak, jangan harap dia bilang suka :D. Masaknya paling jago dibanding yang lain, passionnya ngubek-ngubek dapur bikin sesuatu yang enyaak. Geges yang biasanya jadi tempat  curhat anak-anak (khususnya yang cewe), karena masukannya yang selalu to de point itu :D dan ada aura ke-emak-an dalam dirinya, bisa nge-mong lahh.. Tahun ini baru aja ngelahirin putri cantik yang bernama Gwen. Kegiatannya saat ini jadi HRD di salah satu ecommerce terbesar di Indonesia.
  • Noha - Mommy dua orang putri ini (Qaireen dan Yasmin) saat ini tinggal di Riau Pekanbaru ikut suaminya yang orang asli sana. Noha salah satu yang ternyata salah jurusan di kampus biru tercinta. Akhirnya dia keluar dan meneruskan kuliah sesuai jurusan yang dia mau di kampus kuning, persis di depan kampus kita. Walau beda kampus, gak ngebuat hubungan ini putus, memang sih jadi renggang, namun tidak lost contact, apalagi sekarang jaman medsos yeee, bisa chat, vidcall.. jadi cincailah, kalau sekadar ber-haha-hihi. Karena punya jiwa jualan yang besar, mommy ini menjual apapun yang menurutnya bagus untuk dijual.
  • Ambar - Denok kami manggil dia, dalam bahasa jawa artinya anak perempuan, sebutan ini muncul karena denok sering pakai istilah jawa untuk menyebutkan benda, seperti “jungkat” untuk sisir (kayaknya gitu deh panggilan itu muncul). Personalnya gak bisa pelan-pelan dan to de point sama seperti gesti (makanya mereka berdua ini klop banget). Denok yang paling giat di dunia pendidikan dibanding anggota brosist yang lain, dia jadi Guru (dulu sih masih guru, gak tau sekarang) di salah satu sekolah swasta, dan berhasil menyelesaikan kuliah s2 psikologinya di kampus biru tercinta.
  • Bryan - Aku dan wanita lain dalam brosist biasa memanggil dia dengan sebutan “abang” . mungkin karena usianya yang lebih tua..ups wkwk, atau biasa dipanggil "be" oleh yang lainnya. Passion bermusiknya sangat tinggi (maaf saya buta nada) suaranya bagus dan menguasai beberapa jenis alat music. Personalnya sih easy going dan cukup care dengan yang lain bahkan sering dijadikan tempat curhat (biasanya sih sama munying :p). Saat ini kegiatannya masih di music.
  • Rendy - Hmm.. Abang yang satu ini saat ini bolak balik Aceh-medan-jakarta sepertinya. Wiraswasta lhoo, ada beberapa usaha, seperti EO and Resto. Personalnya agak keras pendirian, tapi orangnya ramah. Abang ini yang paling susah kalau di ajak kumpul, mungkin karena segudang jadwal yang dia punya antar pulau tsb. 
  • Bayu - Bapak dua anak ini (yang satu namanya Abraham, yang satu lagi masih diperut, saat tulisan ini dibuat) gila sama yang namanya bermusik dan dunia otomotif khususnya motor (motor balap gitu, apaaa ya jenisnya). Bayu termasuk yang tidak menyelesaikan kuliahnya di kampus biru, karena passionnya jauh banget dari psikologi, doi gila di dunia seni. Akhirnya pindah ke jurusan yang sesuai dengan dunia seni nya di kampus lain. Bayu juga agak susah kalau di ajak ketemuan, karena berasa hilang ketelen bumi, entah dimana hahaha. 

Rendy, Bryan, dan Bayu bahkan sampai sempat membuat band dengan nama "Oneday" bersama dengan beberapa kenalan mereka. Tapi karena ada beberapa kendala internal maupun eksternal, gak tau deh kapan exist lagi. Doa yang terbaik untuk mereka.

Oneday
Dan ini terakhir kali ketemu, walau gak semua di satu frame, karena datengnya ada yang belakangan, di nikahanku di 8 Februari 2015.

  

Semoga Brosist selalu bisa bertukar kabar, sejauh apapun jarak memisahkan, at least bisa saling mendoakan dalam kebaikan :)