Selasa, 12 Januari 2016

40 hari Sudah...


Hari Minggu kemarin merupakan 40 hari lamanya jagoan surga ku sudah bertemu dengan Sang Pencipta Allah SWT. Semoga jagoanku ditempatkan di Jannah Allah SWT yang paling indah. Ku sudah bisa sepenuhnya tersenyum saat mengucapkannya. Beban ini sudah jauh lebih ringan. InsyaAllah, semoga sudah sepenuhnya ikhlas. Life must go on. Kejar kebahagiaan yang dari kemarin sempat bersembunyi menunggu untuk ditemukan. Tinggal menunggu luka ini kering, membersihkan segala yang perlu di bersihkan, mengumpulkan semua angan, dan memulai kembali mengejar matahari.

Melewati 40 hari berselang bukan perkara yang mudah ku akui, namun bukan perkara yang sulit juga. Lingkungan sekitar, keluarga, kawan, dan diri sendiri sangat menentukan hasil akhirnya. Dengan berserah segalanya pada Allah SWT, diri ini berusaha untuk menjauhi kesedihan, karena bukannya tak mungkin mengingat sedikit membuat air mata ini menggenang. Dukungan keluarga, khususnya suami sangat penting, manusia yang paling dekat untuk diajak berbagi gundah gulana adalah dirinya. Alhamdulillah Allah SWT menganugerahkan suami yang dapat mendengarkan, walau terkadang kurang peka (tak ada manusia yang sempurna kan). Kumpul dengan keluarga, bercengkrama dengan mereka dapat menceriakan hari ini. Sekedar papasan dan saling sapa antar tetangga pun dapat membuat senyum ini mengembang. Berkirim lawakan dan doa dengan kawan walau hanya melalui medsos tanpa bertatap muka dapat meredakan kesuraman tersendiri. Intinya bagaimana caranya kita dapat memandang segala hal dari segi yang positif, entah seberapa kecil kejadiannya, atau seberapa ringan suasananya.

Sebelumnya aku manusia penuh langkah kaki, akankah aku ingin seperti itu lagi? Mencari seongok berlian dengan mengejar peluh yang begitu jauh dari kediaman. Sempat tercetus dipikiran, aku menginginkan jarak yang lebih terjangkau dengan langkah ini. Walau dimanapun langkah ini ada, insyaAllah jiwa ini juga tinggal, namun tetap ingin mencari yang lebih dekat. 

Berapa banyakpun lembaran yang akan ditawarkan, bukan menjadi patokan bagiku. Karena punahnya kejenuhan yang aku inginkan, bukan lagi kesedihan. Mungkin ku tahu jiwaku masih bisa bergerak dan bercengkrama dengan jiwa yang lain, mencari keunikan dunia ini, atau malah mendapatkan ilmu akhirat dan berharap dapat menikmati semua itu.

4 komentar:

  1. Aamiin ya rabb.. Semoga senyum yang sering tak lihat di wajah mba sop ga akan pernah pudar... Selalu semangat, selalu berprasangka baik sama Allah SWT, selalu majuu majuu majuuu..*semangat mba
    Ayo join lagi ke sinii 😎😎

    BalasHapus
  2. Ke bhin bhi bhin bhi ..bhiiiasaaa yang itu :D

    BalasHapus
  3. Ke bhin bhi bhin bhi ..bhiiiasaaa yang itu :D

    BalasHapus