Kamis, 07 Januari 2016

Kisah si Pohon Katuk

Sudah numbuh pohon katuk yang aku tanam, pohon katuk yang dibawakan oleh ibu mertua tercinta dari purwokerto. Khusus untukku menantunya, yang saat itu sedang hamil besar dan akan segera melahirkan. Perasaan bahagia itu memancar dari wajah tuanya yang bersahaja saat beliau memberikan beberapa bingkisan plus potongan batang pohon katuk tersebut. Aku tau dengan sangat, beliau senang menanti cucu laki-laki pertamanya yang akan lahir dan akan berbuat apapun untuk membuat calon cucunya ini nanti tercukupi kebutuhannya, termasuk kebutuhan asinya. Salah satunya ya dengan menyediakan pohon katuk agar dapat ibunya makan :). 

Sudah lewat 2bulan sejak batang pohon katuk itu tiba di depok, dimana sekarang sudah tumbuh daun-daunnya. Karena tanah untuk menanam ada di sebelah kamar tidur ku, maka aku dapat melihatnya kapanpun juga saat aku melongok keluar melalui jendela kamar. Ada rasa senang disana melihat pohon yang aku tanam berhasil hidup, namun ada perasaan miris, dimana tujuan utama pohon ini dibawa ke depok justru sudah di panggil Allah SWT. :)

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un (semuanya milik Allah dan akan kembali kepadaNYA)

Tapi pasti dibalik semua ini ada hikmahnya, begitu pula si pohon katuk, pasti tetap ada manfaatnya, Allah membuatnya hidup, memberikannya kehidupan di sebelah kamarku, pasti jelas ada manfaatnya. Bisa untuk sayur kan, toh gak mesti orang menyusui yang mesti banyak makan katuk :). Karena sayuran ini pun punya banyak manfaat selain memperbanyak air susu ibu.

Jadi penasaran apa manfaat katuk selain untuk memperbanyak air susu ibu, iseng browsing dan hasilnya ini :
- Memiliki kandungan kalsium, vitamin A, vitamin C, dan zat besi yang cukup tinggi. Sehingga dapat mencegah osteoporosis, mencegah gangguan mata, menjaga daya tahan tubuh, dll.
- Mengandung efedrin, zat yang bermanfaat bagi penderita influenza
- Baik untuk kesehatan pria, memacu kualitas dan kuantitas sperma.

Nahkan, ternyata bukan cuma untuk memperbanyak atau memperlancar asi aja, bahkan untuk bapak-bapaknya juga bisa :)

Tapi untuk sehat jangan cuma makan sayur katuk aja ya, karena makanan, sayur, buah lain pun perlu kita konsumsi, untuk saling menunjang, menambahkan atau melengkapi, apa yang kurang atau tidak ada di sayur katuk.

2 komentar:

  1. Waaahhh...aseek niih w boleh mnt dong daun ny..wat nambah asi yg mulai sdikit

    BalasHapus
    Balasan
    1. ambil ni, ambil hehe, tapi udah mulai ada yang abis daunnya kalau sekarang.

      Hapus